Sampah Penyambung Hidup Abah Maman dan 2 Cucu Yatimnya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Abah Maman, yang kini berusia 74 tahun, adalah seorang pemulung yang setiap hari mengumpulkan sampah plastik dan benda-benda kecil seperti paku dan besi di jalanan. Penghasilannya dari memulung tidaklah banyak, hanya sekitar 20 ribu rupiah per hari. Uang ini hanya cukup untuk membeli beras, dan lauk sehari-hari sering kali hanya kerupuk.
Namun, kebutuhan hidup Abah Maman tidak hanya sebatas makanan. Beliau juga harus merawat 3 cucunya yang yatim piatu, yang ditinggalkan oleh ayahnya karena penyakit gula ketika Aldi masih berumur 10 bulan. Ibunya harus bekerja serabutan, sehingga cucunya dititipkan pada Abah Maman dan istrinya.
Ketiga cucunya, Lisa yang kini kelas 2 SMP, Silvi kelas 4 SD, dan Aldi kelas 2 SD, menjalani hidup dalam kekurangan bersama Abah Maman.
Abah Maman memiliki harapan besar untuk memberikan kehidupan yang lebih layak bagi keluarganya, serta fasilitas pendidikan yang baik bagi cucunya agar memiliki bekal yang cukup untuk masa depan mereka. Beliau berharap dapat memiliki usaha atau pekerjaan yang lebih layak.
Setiap bantuan, sekecil apapun, akan sangat berharga bagi Abah Maman, istrinya, dan ketiga cucunya.
Sampah Penyambung Hidup Abah Maman dan 2 Cucu Yatimnya
terkumpul dari target Rp 50.000.000