Sepi Penumpang Sulitkan Hidup Kakek Tukang Becak
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Di era ojek online, masihkan kalian naik becak?
Ada kisah pilu dibalik tukang becak ini
Dengan tetap sabar dan tegar Abah Mamad (73) menunggu ada yang mau menaiki becaknya. Setiap hari dari pagi hingga waktu sore tiba Abah mencari nafkah dengan becaknya yang sudah cukup usang tersebut.
Dalam sehari, Abah hanya bisa mendapatkan 3 atau 4 penumpang saja. Memang di zaman ini sudah banyak akses transportasi umum yang lebih praktis dan instan seperti halnya Ojek Online. Masyarakat saat ini lebih memilih Ojek Online daripada menaiki becak sebagai solusi untuk bisa bepergian kemana saja. Tidak hanya harganya yang murah, namun untuk mengaksesnya pun sangatlah mudah.
Oleh karena ini pula, Abah Mamad terkena dampaknya sehingga seringkali sepi penumpang. Sudah belasan tahun Abah menjadi seorang tukang becak, namun memang saat ini lah yang membuatnya terpuruk.
Bagaimana tidak, dalam sehari Abah hanya bisa mendapatkan penghasilan 10-15 ribu rupiah saja, bahkan terkadang tidak mendapatkan sepeserpun karena tidak ada orang yang mau menaiki becaknya.
“Udah biasa nak sepi kaya gini, dapat 2 atau 3 juga Abah udah bersyukur.”
Dengan tubuhnya yang sudah renta tersebut, Abah Mamad juga mengungkapkan bahwa dirinya terkadang sering merasakan nyeri pada lututnya ketika mengkayuh becak. Saking lelah dan sepinya juga, Abah sering teridur di dalam becaknya sendiri.
Harapan abah ia ingin memiliki modal usaha karena becaknya sudah tidak laku. Sahabat, yuk bantu wujudkan mimpi abah
#TemanBerbagi, perjuangan Abah Mamad di masa tuanya sangat lah keras. Namun itu semua bukanlah pantangan bagi Abah untuk terus berjuang mencari nafkah. Maka dari itu, yuk ikut temani perjuangan Abah meraih kehidupan yang lebih layak bareng-bareng!!
Sepi Penumpang Sulitkan Hidup Kakek Tukang Becak
terkumpul dari target Rp 20.000.000