Bantu Sejahterakan Lansia Pejuang Nafkah
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Hanya dengan satu kaki, Abah Herman (62) tetap semangat mengais rezeki dengan berjualan tissue setiap harinya. Kondisi tubuh yang tidak sempurna bukanlah halangan bagi Abah Herman untuk tetap menafkahi Istri dan kelima cucunya.
“Kalau Abah ga jualan kayak gini, Istri dan cucu-cucu Abah ga bisa makan. Abah kepaksa ngurus cucu cucu Abah karena mereka ga diurus sama orangtuanya, suka sedih kalau ngelihat kondisi cucu-cucu Abah.”
Seperti yang diungkapkan oleh Abah Herman, kelima cucunya tersebut tidak lagi dirawat dan dinafkahi oleh orangtuanya, dengan melihat kondisi cucunya tersebut yang mengkhawatirkan Abah Herman dan istrinya terpaksa merawat dan menafkahi cucunya.
Demi istri dan kelima cucunya makan, Abah rela tidak makan sesuap nasi dan menahan lapar. Yang menjadi penyebab kondisi tersebut adalah dagangan tissue Abah saat ini sering kali sepi pembeli. Dalam sehari biasanya Abah mendapatkan keuntungan 50 ribu, dan harus terpotong oleh ongkos perjalanan pulang pergi naik kendaraan umum yang totalnya hingga mencapai 25 ribu.
Dengan keuntungan 25 ribu yang dibawa pulang oleh Abah, istri dan kelima cucunya hanya bisa makan mie instan saja setiap harinya, bahkan terkadang hanya bisa beras dan kecap saja untuk makan seharinya.
Saat ini Abah merasa bimbang karena khawatir tidak bisa membayar tagihan sekolah salah satu cucunya yang sedang bersekolah SMA. Tagihan tersebut sudah menunggak 5 bulan dan terancam tidak bisa melanjutkan naik kelas.
#TemanBerbagi, dengan kondisi cacat dan umur Abah Herman yang sudah lanjut usia tentunya ini bukanlah ujian yang ringan bagi Abah. Jika ada modal, Abah sangat ingin memiliki roda gerobak agar beliau bisa berjualan makanan sehingga bisa menafkahi istri dan 5 cucunya dengan baik. Yuk bantu wujudkan gerobak impian Abah!
Bantu Sejahterakan Lansia Pejuang Nafkah
terkumpul dari target Rp 20.000.000