Bahagiakan Lansia Buruh Angkut Galon Dengan Upah 7 Ribu
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Lansia berumur 75 tahun mana yang masih semangat mencari nafkah dengan menjadi buruh angkut galon untuk bisa membahagiakan putrinya? Ya, Abah Mamat (75) jawabannya. Abah Mamat dengan setiap harinya mengangkat dan mengantarkan galon ke rumah-rumah tanpa mempedulikan kondisi fisiknya yang sudah renta.
Sedihnya, Abah Mamat hanya dibayar seribu rupiah per-satu galonnya, rata-rata dalam sehari Abah mendapatkan 7 ribu rupiah dengan mengangkat 7 buah galon. Dengan upah yang sangat minim tersebut Abah harus bisa memberi makan dan membiayai putrinya yang sedang sekolah SMA.
Abah mengungkapkan bahwa sehari-hari dirinya hanya bisa makan dengan nasi dan kecap sebagai teman nasinya.
“Nasi dan kecap aja udah cukup buat Abah mah, yang penting anak Abah bisa sekolah bener. Tapi kadang Abah juga bingung buat biaya sekolah anak Abah karena Abah cuman bisa dapet 7 ribu sehari.”
Tidak hanya itu, beban Abah harus ditambah dengan kondisi rumahnya dengan atap yang hampir runtuh. Setiap harinya Abah dan putrinya dilanda rasa kekhawatiran dan tidak bisa tidur dengan tenang karena atap kamarnya hampir rubuh.
Kondisi rumah Abah bisa seperti itu karena bencana alam gempa yang terjadi beberapa tahun ke belakang. Dengan keadaan apa adanya rumah Abah runtuh dan hanya bisa diperbaiki seadanya.
“Suka sedih kalau lihat kondisi rumah Abah, setiap hari Abah sama anak Abah ga bisa tidur tenang karena takut roboh.”
Jika ada modal yang cukup, Abah ingin sekali bisa memperbaiki atap rumahnya dan bisa berjualan agar bisa mendapatkan pendapatan yang layak untuk menafkahi dan membiayai sekolah putrinya.
Bahagiakan Lansia Buruh Angkut Galon Dengan Upah 7 Ribu
terkumpul dari target Rp 20.000.000