Kerupuk Penyambung Hidup Abah Engkos dan Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Abah Engkos (63) merupakan pejuang nafkah lansia yang sampai sekarang masih aktif bekerja demi bisa makan.
Kaki abah sendiri melengkung karena pernah jatuh dan membuatnya sering kesakitan Ketika sudah berjalan jauh. Di usianya yang sudah sangat renta, Abah Engkos masih harus berkeliling kampung untuk jualan kerupuk.
Meskipun di usia lanjut dan berbagai keterbatasan yang dihadapinya, tak membuat abah menyerah lantas mengemis. Dan kaki yang pernah cedera akibat terjatuh saat berdagang sekarang sedikit bengkok, namun semangatnya untuk bekerja tak pernah surut.
Abah tinggal seorang diri setelah istrinya kabur dan meninggalkannya bertahun-tahun lalu. Setiap hari, Abah Engkos hanya menghasilkan sekitar 20-30 ribu rupiah, cukup untuk membeli beras dan lauk seadanya.
Dari setiap kerupuk yang ia jual, Abah hanya mendapat untung sebesar 2 rupiah per kerupuk. Bahkan sering kali tanpa untung sama sekali jika banyak pembeli yang menawar.
Setiap hari, Abah berjualan dari pagi hingga sore dengan penuh ketekunan. Harapan Abah Engkos adalah bisa terus menyambung hidup dan, jika ada rezeki, ia ingin memiliki usaha kerupuk sendiri agar tidak lagi harus berkeliling kampung dengan kaki yang sudah tidak kuat.
Mari bersama-sama kita bantu Abah Engkos mewujudkan harapannya untuk memiliki usaha kerupuk sendiri dan hidup lebih layak di masa tuanya.
Kerupuk Penyambung Hidup Abah Engkos dan Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000