Mengayuh sepeda belasan kilo demi untung seribu
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Bantu Perjuangan Abah Edi Penjual kopi Keliling
Dari jauh aku liat Abah Edi (74) jalan tertatih dengan sepeda tuanya, diatasnya ada banyak dagangan seberat puluhan kilo. Ternyata di usia senjanya masih harus menempuh puluhan kilo demi mendapat keuntungan 2 ribu.
Meskipun dagangannya sering gak laku, tapi Abah gak pernah mengeluh. Mengayuh sepeda belasan kilo demi untung seribu dua ribu yang didapat.
Berangkat sejak masih gelap, ikhtiar demi mengais rezeki. Abah harus berjualan hingga sore atau malam hari demi dapat untung hingga 20 ribu saja, itupun jika jualannya ramai pembeli.
“Kalau jualan kopinya sepi, paling sampai sore dapet belasan ribu yang bisa dibawa pulang,”
Usia abah yang sudah sepuh membuat fisiknya sudah tidak kuat lagi saat harus berjalan jauh apalagi membawa beban berat sepeda yang beliau kayuh atau bahkan hanya sekedar didorong jika sudah terasa kakinya sakit.
Sepeda yang abah gunakan berjualan pun sudah jelek dan sering rusak saat dipakai keliling.
Abah sedih jika saat jualannya sepi dan hanya bisa makan dengan sambal saja, terkadang abah ingin memberikan istrinya untuk makan enak, namun uang yang didapat abah harus digunakan untuk kebutuhan pokok membeli beras.
Sepatu yang abah gunakan pun sudah usang dan tidak layak digunakan lagi, tapi abah belum mampu membeli sepatu atau sandal baru karena untuk makan saja beliau kesulitan.
Mengayuh sepeda belasan kilo demi untung seribu
terkumpul dari target Rp 20.000.000