Lansia Bungkuk Penjual Mainan Pejuang Nafkah
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Dengan tubuh yang sudah renta membungkuk, Abah Budi seorang lansia berumur 72 tahun masih semangat mencari nafkah untuk cucunya yang masih berumur 7 tahun dengan berjualan mainan anak-anak keliling.
Setiap hari dengan melawan panasnya terik matahari dan dinginnya hujan, Abah rela berkeliling belasan kilometer sambil mendorong gerobak usang dan tua. Dalam sehari, Abah hanya bisa mendapatkan keuntungan 10-14 ribu rupiah saja.
“Dari keliling jualan, Abah cuman bisa dapet 10 sampai 14 ribu, itu cuman bisa dibelikan satu porsi nasi tahu dan tempe dari warung nasi. Satu porsinya terpaksa harus dibagi dua dengan cucu Abah.”
eperti yang diutarakan oleh Abah, Abah dan cucunya yang masih kecil hanya bisa makan nasi dengan lauk tahu dan tempe saja yang harus dibagi 2 dengan cucunya. Abah pun mengungkapkan bahwa saat ini sudah beberapa hari mainannya tidak laku terjual sehingga Abah dan cucunya tidak bisa makan dan minum air putih saja. Ada pun terkadang tetangga Abah memberikan makan untuk Abah dan cucunya.
“Abah tinggal berdua saja sama cucu Abah Di kontrakan, itupun kontrakan Abah belum dibayar selama 3 bulan karena ga ada uang buat nge bayarnya.”
"Abah berharap cucu abah bisa sekolah tinggi, biar ga susah kaya abah"
Kata abah sambil berkaca-kaca teringat sang cucu yang sedang menunggunya di kontrakan berharap bisa membawa sesuatu yang bisa dimakan untuk mengganjal perut.
#TemanBerbagi, rintangan dan ujian duniawi yang dihadapi oleh Abah rintangan yang mudah. Namun Abah Budi dengan rendah hati dan ikhlas menerima rintangan dan ujian tersebut sambil terus ber-ikhtiar menjalaninya. Jika ada modal, Abah ingin bisa memperbanyak variasi mainannya dan bisa mempercantik gerobak yang dipakainya saat ini agar orang-orang dan anak-anak berminat untuk membeli mainan yang dijual oleh Abah. Yuk bantu ringankan beban Abah
Lansia Bungkuk Penjual Mainan Pejuang Nafkah
terkumpul dari target Rp 20.000.000