Abah Atang adalah seorang lansia pejuang nafkah yang di usianya yang sudah sangat tua masih harus mencari nafkah untuk cucunya. Cucu Abah, Hendra (14), kini menginjak kelas 3 SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Hendra telah dirawat oleh Abah sejak berusia 10 bulan setelah ditinggalkan oleh ayahnya.

Tiada kata lelah dalam kamus Abah Atang. Meski dengan keterbatasan fisiknya yang sudah tua, Abah setiap hari mencari botol plastik sambil menahan rasa sakit. Beberapa bulan lalu, Abah ditabrak oleh sepeda motor dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani pengobatan patah tulang dan pemasangan pen. Namun, hingga kini Abah tidak dapat melanjutkan pengobatannya karena keterbatasan biaya. Bahkan, pen yang dipasang sudah mulai menonjol di telapak kakinya.

Setiap hari, Abah Atang berjalan kaki mencari sampah plastik hingga belasan kilometer. Meskipun sering merasa kesakitan akibat pen yang menonjol di telapak kakinya, hal itu tidak mengendurkan semangatnya untuk mencari nafkah demi menyekolahkan cucunya.

Besar harapan Abah Atang adalah ingin sekali melihat cucunya lulus dari SMA. Bahkan, jika ada keajaiban, Abah sangat ingin melihat cucunya lulus dari perguruan tinggi.

Yuk, #TemanBaik, bantu Abah Atang dengan menyisihkan sebagian rezeki kita. Sedikit dari kita, berarti besar untuk Abah.