Bantu Tukang Kuli Cangkul Agar Istrinya Sembuh
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Di usianya yang sudah menginjak 72 tahun dan dengan tubuhnya yang sudah renta, Abah Anung tetap semangat menunaikan kewajibannya sebagai kepala keluarga yaitu menafkahi istrinya dengan menjadi tukang kuli cangkul.
Sudah beberapa tahun istri dari Abah Anung mengidap penyakit stroke yang membuat dirinya tidak bisa beraktifitas lagi dan kini hanya bisa diam saja di rumah. Setiap hari, Abah merawat istrinya dan bekerja dari pagi hingga sore tiba.
Pendapatan Abah sebagai kuli cangkul sangatlah tidak menentu, jika hasil panen melimpah Abah hanya dibayar 200 ribu perbulannya oleh sang pemilik tanah. Merasa tidak cukup, Abah kini menanam, memanen, dan menjual cabai kepada warga sekitar. Setiap 15 hari sekali Abah memanen dan menjual cabai yang beliau tanam sendiri, itupun hasil penjualan cabai harus dibagi dua dengan sang pemilik lahan.
“Penghasilan Abah cuman segitu nak, kadang habis untuk obat buat istri Abah, kadang juga Abah sama istri cuman makan nasi aja karena penghasilannya cuman segitu.”
Di usia Abah Anung dan istrinya yang sudah lanjut usia, tentu saja kebutuhan gizinya sangat tidak terpenuhi karena hanya makan dengan nasi saja. Belum lagi dengan kebutuhan obat istrinya, terpaksa Abah harus banting tulang tidak mempedulikan kondisi fisiknya yang sudah renta untuk tetap bekerja sebagai buruh cangkul.
#TemanBerbagi, Abah Anung juga mengungkapkan bahwa dirinya kini sudah memiliki kondisi tubuh yang sudah tidak prima lagi, sehingga sering sakit badan seusai bekerja. Jika memiliki modal, Abah Anung ingin sekali bisa membeli indukan ayam agar bisa beternak ayam kecil-kecilan di rumahnya. Selain untuk bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak lagi,dengan beternak di rumahnya agar Abah bisa bekerja sambil merawat istrinya juga di rumahnya. Yuk bantu wujudkan keinginan Abah Anung bareng-bareng
Bantu Tukang Kuli Cangkul Agar Istrinya Sembuh
terkumpul dari target Rp 20.000.000