Numpang Tidur di Warung Demi Berjualan Koran
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Dengan tubuhnya yang sudah tidak prima lagi, Abah Ano (65) tetap paksakan dirinya berkeliling jualan Koran dan Air Mineral. Setiap hari dari jam 6 pagi hingga ke jam 6 sore Abah berjualan mengais nafkah demi bisa menghidupi anak dan istrinya di kampung.
Seorang diri Abah tinggal di kota, meninggalkan anak da istrinya di kampung untuk mengais rezeki.
“Abah sendiri aja disini, anak sama istri di kampung, walaupun Abah cuman bisa dapet untung 25 ribu per hari Abah tetep bisa ngasih makan anak istri di kampung.”
Seperti yang Abah ungkapkan, dalam sehari Abah hanya bisa mendapatkan keuntungan 20 - 25 ribu rupiah saja. Dalam sehari pun Abah hanya bisa makan satu kali sehari demi bisa menabung untuk anak istrinya di kampung.
Abah Ano yang kini tubuhnya sudah mulai renta, setiap hari harus merasakan rasa sakit dan pegal pada kaki dan punggungnya karena telah seharian berjualan. Abah juga yang kini tinggal sendiri di kota dengan menumpang tinggal di sebuah warung.
Meja dan kardus menjadi tempat tidur Abah setiap harinya, sudah lebih dari 12 tahun Abah menumpang tidur di sebuah warung. Cuaca dingin pada malam hari sudah biasa Abah hadapi ketika tidur.
“Udah biasa nak, yang penting Abah masih bisa tidur. Alhamdulillah diizinin juga sama yang punya warung.”
#TemanBerbagi, dengan berbagai rintangan dan beban yang berat Abah masih tetap gigih untuk terus mencari nafkah untuk keluarganya di kampung. Jika ada modal, Abah ingin bisa memiliki usaha lain agar pendapatannya bisa bertambah sehingga bisa menafkahi anak dan istrinya yang ada di kampung dengan lebih kayak lagi. Yuk bantu temani perjuangan Abah Ano
Numpang Tidur di Warung Demi Berjualan Koran
terkumpul dari target Rp 20.000.000