Abah Ane saat ini berusia 63 tahun dan berprofesi sebagai pedagang es krim keliling dengan menggunakan sepeda. Setiap hari, Abah mengayuh sepedanya, pergi ke tempat-tempat yang terdapat banyak anak-anak, ke sekolah SD, hingga keliling kampung.

Penghasilan Abah tidak menentu, apalagi beliau harus menyetor ke juragan pemilik es krim tersebut. Untuk satu kontainer es krim, Abah harus setor 200 ribu rupiah dan biasanya Abah hanya mendapatkan sekitar 50 ribu rupiah. Satu kontainer setara dengan 5 es krim. Namanya berjualan, tidak bisa ditebak; terkadang ramai, terkadang sepi. Satu kontainer es krim biasanya habis dalam 2-3 hari.

Bahkan sering kali es krimnya mencair dan rusak sehingga bukan untung yang didapat, tetapi Abah Ane malah nombok dan harus mengganti kerugiannya. Karena Abah tidak memiliki kulkas, ia menitipkan dagangannya pada tetangganya yang memiliki kulkas jika dagangannya tak habis. Namun, jika mencair di perjalanan, itulah naasnya.

Abah memiliki istri dan dua cucu yang tinggal bersamanya. Mereka sangat bergantung pada penghasilan Abah sebagai pedagang karena orang tua mereka bekerja di luar sebagai buruh yang juga dengan penghasilan yang tidak menentu. 

Walaupun serba kekurangan dan bahkan jika sedang nombok mereka harus rela berpuasa untuk menahan lapar, Abah Ane tetap bersyukur karena masih diberikan kesehatan. Namun, Abah Ane berharap bisa memiliki warung kecil di rumahnya untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

#TemanBaik, yuk bantu Abah meraih mimpinya memiliki warung tersebut. Sekecil apa pun yang diberikan akan sangat berharga untuk Abah Ane dan keluarganya.