Menyokong Abah Ana dan Istrinya Melawan Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Walaupun penghasilan menjadi pemulung tidak banyak, hanya 18rb rupiah per hari, itupun harus didapat dengan menukarkan 12kg sampah plastik. Itulah sebabnya abah mengais rezeki dari pagi sampai malam demi membawa pulang sejumlah tersebut.
Karena sudah tua, abah sering sakit-sakitan. Beliau pun menderita penyakit rematik, dan saat sedang sakit tidak ada pemasukan sama sekali. Hal ini menyebabkan mereka harus menahan lapar karena tak memiliki uang. Mungkin karena sering menahan lapar lah awal dari penyakit lambung istrinya dimulai.
Hidup dalam serba keterbatasan ini mengharuskan abah Ana dan sang istri tegar, namun fisik mereka tak bisa berbohong.
"Seandainya hidup dalam kecukupan mungkin mak tak akan sakit," lirih abah Anah.
Abah berharap memiliki penghasilan yang cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Abah juga berharap bisa menjalani operasi untuk mata kataraknya dan pengobatan untuk istrinya agar penyakitnya tidak semakin parah.
Menyokong Abah Ana dan Istrinya Melawan Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 50.000.000