Kecapi Tua Andalan Abah Amin untuk Bawa Istri Berobat
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Dari satu lapak ke lapak lain, menyusuri lorong-lorong sempit pasar, Abah Amin (80) membawakan tembang Sunda lawas sambil menggunakan kecapi tuanya. Fisiknya sudah tak sekuat dulu, akhirnya Abah sering berhenti dan istirahat karena lutu dan bahunya sering sakit, apalagi bobot kecapi yang digendongnya mencapai 10 kg.
"Inginnya setiap hari Abah berangkat ngamen di pasar, tapi badan Abah ga kuat, dipaksain juga malah suka sakit bisa sampai satu minggu, paling kuat seminggu 2 sampai 3 kali aja Abah ngamen," cerita Abah Amin.
Semua upaya untuk mencari nafkah Abah Amin lalukan demi membawa istrinya, Mak Yayah (69), yang sudah 2 tahun ini mengidap penyakit TB. Tak banyak rupiah yang bisa Abah hasilkan dari ngamen. Rata-rata penghasilannya Rp50.000, itupun tidak setiap hari. Untuk makan kadang diberi oleh pemilik warung makan di pasar dan biaya perjalanan digratiskan oleh sopir angkot karena sudah mengenal dan mengetahui kondisi Abah.
Sebelum jam 12 siang Abah harus segera pulang untuk segera memasak dan mengurus Mak Yayah.
"Sementara Abah kasih obat-obatan kampung dan obat warung, karena uang hasil ngamen cuma cukup buat makan dan bayar listrik. Ada lebih, dikit2 ditabung buat nanti pengen bawa Emak berobat ke rumah sakit. Kasihan kalo malem Emak jarang tidur karena selain sesak juga suka batuk-batuk terus," ucap Abah sambil tertunduk.
Insan Baik, jangan biarkan Abah berjuang seorang diri. Mari hadirkan kebahagiaan untuk Abah dengan temani perjuangannya membawa Mak Yayah berobat!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan Mak Yayah dan modal usaha Abah Amin, serta pemenuhan kebutuhan lainnya. Jika ada kelebihan donasi akan digunakan untuk penerima manfaat lain dan keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Kecapi Tua Andalan Abah Amin untuk Bawa Istri Berobat
terkumpul dari target Rp 100.000.000