Perjuangan Tuna Netra Sebatangkara Untuk Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Hidup sebatang kara diusia senja tanpa anak dan istri membuat Abah Ade (57) sering merasa kesepian. Ditambah sejak lahir Abah Ade tidak bisa melihat, membuat hari-harinya gelap dan dingin.
Sehari-hari Abah Ade bekerja sebagai tukang pijat keliling demi sesuap nasi untuk mengisi perutnya yang kosong. Sudah puluhan tahun Abah Ade jadi tukang pijat, tapi kini pelanggannya semakin berkurang sejak taun 2020.
Kadang saat matahari sudah terbenam pun Abah Ade masih duduk di tepi jalan menggunakan kalung kertas bertuliskan “Jasa Pijat Bayar Seikhlasnya”.
Jika Abah Ade sakit dan tak ada pelanggan yang datang, Abah Ade hanya bisa menahan lapar di gubuknya.
Insan Baik, yuk temani perjuangan Abah Ade untuk miliki usaha agar hidupnya lebih layak dan tak perlu jalan jauh yang mungkin bisa mengundang bahaya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan kebutuhan pokok Abah Ade. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk implementasi program dan penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Perjuangan Tuna Netra Sebatangkara Untuk Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 65.000.000