Ketidak beruntungan memiliki banyak wajah, namun jika kita bicara sebuah perjuangan dalam ketidak beruntungan, kita bisa melihat kisah hidup ustadz Dani.
Ustad dani terlahir dengan keterbatasan fisik, hal ini menyebabkan ia sulit beraktivitas terlebih untuk mencari kerja, saat ini ia bekerja merawat hewan ternak milik tetangganya namun upah yang diterima sangat kurang untuk menutupi kehidupan sehari-hari
Ustad dani tinggal bersama adik semata wayangnya di sebuah rumah yang hampir rubuh, atapnya sering bocor belum lagi angin malam sangat mudah masuk kerumah.
Adiknya yang masih kecil menjadi mudah sakit karena kondisi rumah yang tidak layak.
“Saya pernah kelaparan berhari-hari dengan adik saya karena tidak memiliki nasi, saya malu kalau harus minta bantuan ke tetangga terus” cerita ustad dani dengan mata berkaca-kaca
Ibunya sudah lama meninggal, sedangkan ayahnya bekerja menjadi kuli bangunan diluar daerah, sehingga dani harus bekerja sekaligus merawat adik setiap hari.
Ustad dani ingin menjadi orang yang bermanfaat, di usianya yang masih muda (18) tahun, ia aktif mengajar santri dengan sukarela untuk belajar Al-Qur’an. Impiannya saat ini hanya ingin mendapatkan modal usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Yuk kita apresisasi perjuangan Ustad Dani dengan memberikan Bingkisan Sembako serta modal usaha dengan cara Klik tombol “DONASI SEKARANG”
Tidak hanya berdonasi, kamu juga bisa mengajak teman-temanmu membantu ustad Dani dengan menyebarkan halaman galang dana ini keberbagai akun sosial mediamu.