Wujudkan Impian Para Penghafal Al Quran
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Pasca Gempa Mentawai yang diikuti tsunami pada tahun 2010, banyak dari anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Dari sekian banyak, kira-kara ada 16 anak yang putus sekolah dan hidup terlantar.
Mereka tinggal di rumah kayu yang dijadikan asrama pemondokan, untuk sekolah dan makan beruntung sudah disiapkan oleh relawan. Itu pun dari sumbangan kencleng yang dijalankan oleh relawan tersebut.
Dari pondok kayu sederhana inilah relawan membina anak-anak korban tsunami, pondok ini diberi nama Pondok Tahfidz Darul Ulum. Pada tahun 2014, pak Mushsinin yang memberikan bantuan bangunan yang dapat ditempati dan menjadi tempat tinggal mereka.
Dan untuk meningkatkan kualitas anak-anak di pondok, pada tahun 2016 relawan kemudian mengembangkan beberapa program, diantaranya: tahfidz Quran, bimbingan belajar, dan beasiswa sekolah.
Saat ini anak-anak sudah beranjak remaja, jumlah mereka bahkan bertambah hingga mencapai 50 orang. Tempat tinggal pun saat ini sudah mulai dipisahkan, anak laki-laki yang berjumlah 20 orang terpaksa harus menempati ruang kelas dan mushala untuk tempat tidur.
Pada saat ini sangat diperlukan pembangunan asrama atau pondok penginapan khusus untuk anak laki-laki. Agar tidak ada lagi anak yang tidur diruang kelas dan mushola, sehingga mereka bisa beristirahat dengan lebih layak.
Sahabat, mari bantu kami Bangun Asrama Tahfidz untuk kenyamanan anak-anak agar dapat beristirahat dengan lebih layak, tidak lagi tidur diruang kelas dan mushola. Berikan bantuan ternaik sahabat melalui Sharing Happiness.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
Wujudkan Impian Para Penghafal Al Quran
terkumpul dari target Rp 50.000.000