Ratusan Santri Terpaksa Gunakan Air Sungai Kotor Untuk Wudhu
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Santri Al Misbahul Huda Desa Bojongsari Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya sangat sulit untuk mengakses air bersih untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Terutama saat musim kemarau, air sungai yang keruh terpaksa digunakan karena air di sumur mengering.
Lebih dari 300 Santri setiap harinya berbondong-bondong mengangkut air menggunakan jerigen. Nantinya air tersebut dikumpulkan di penampungan air untuk di konsumsi sehari-hari terutama untuk wudhu.
santri wudhu menggunakan air yang mereka ambil dari sungai
Tak hanya para santri, para ustadz dan guru-guru juga bersama-sama ikut mengambil air untuk memenuh kebutuhan di pesantren mereka. Ustadz Adit sebagai pimpinan pesantren bahkan merasa khawatir terhadap para santri yang usianya masih kecil harus rela ikut membantu mengangkut air.
Ustad Adit saat ini sangat berharap ada sumur bor dan MCK untuk sumber air di pesantren yang dibinanya. Karena menurutnya saat musim kemarau, volume air sungai tentu menjadi sedikit dan sedikit keruh tentu ini membahayakan kesehatan para santri yang menggunakan.
Ustadz Addit (Pimpinan Pondok Pesantren) Mengambil air dari sungai
Dan salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan pengadaan pompa air yang dapat mengalirkan air ke pesantren untuk kegiatan wudhu dan konsumsi. Mari sahabat bantu para santri Al Misbahul Huda dan warga sekitar untuk bangun sumur bor dan MCK.
Mulai partisipasi sahabat dengan berdonasi melalui Sharing Happiness, Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
Ratusan Santri Terpaksa Gunakan Air Sungai Kotor Untuk Wudhu
terkumpul dari target Rp 150.000.000