Stroke, Mak Cicih Hidup Sendiri Di Gubuk Usang
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Dodoh.. Dododoh.. Doh.. Dodoh..", hanya kata ini yang mampu keluar dari lisan Mak Cicih.
Mak Cicih dikenal warga sekitar tempat tinggalnya sebagai Mak Dodoh karena tak bisa bicara sama sekali. Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan Mak Cicih (74) mengalami stroke dan ditinggal seorang diri di gubuk tua berukuran 3x3 meter.
Sungguh malang nasib Mak Cicih. Diusia senjanya beliau ditinggalkan suami dan anak-anaknya tanpa kabar. Tangan kanan dan kedua kakinya sudah lumpuh sehingga untuk bepindah tempat beliau harus susah payah mengesot.
Kalau saja tidak ada para tetangga yang bergantian berbagi nasi, mungkin sudah lama beliau meninggal karena kelaparan. Beruntung ada tetangga yang baik yang membantu.
Gubuk Mak Cicih sudah usang dan lapuk, penerangan pun diberi tetangga seadanya. Kayu-kayu penyangganya sudah mulai keropos dimakan rayap, sementara atapnya bocor di mana-mana, lantai bambunya pun telah lapuk dan goyah.
Insan baik, mari hadirkan secercah kebahagiaan untuk Mak Cicih dengan bantuan terbaik!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Mak Cicih, renovasi gubuk, terapi dan kebutuhan lain, serta untuk penerima manfaat lain pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Stroke, Mak Cicih Hidup Sendiri Di Gubuk Usang
terkumpul dari target Rp 100.000.000