Stroke yang dialami Abah Itang (70) sejak 3 tahun lalu akibat jatuh membuatnya sulit beraktifitas. Abah Itang harus ngesot karena kakinya tak bisa jalan dan sulit bicara.

Bersama istrinya, Mak Juariah (70), Abah Itang tinggal berdua karena belum memiliki keturunan di sebuah rumah sangat sederhana. Dapur pun dipasang di depan rumah menggunakan alat seadanya (kayu bakar) karena tak punya kompor.

Sejak Abah Itang tidak bekerja, Mak Juariah jadi tulang punggung keluarga dengan mengumpulkan ranting pohon dan daun kelapa kering yang jatuh di kebun orang lain. Namun penghasilan Mak Juariah sangat kecil, sehingga hanya bisa makan lauk seadanya dan sering juga meminta singkong ke pemilik kebun untuk dibawa pulang.

Abah Itang belum pernah menjalani pengobatan sehingga membuat kondisinya semakin buruk. Yuk bantu Abah Itang sembuh dan berdayakan para lansia dhuafa!

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan Abah Itang dan modal usaha, serta untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.