
9 Tahun Bertahan Demi 3 Anak Meski Ginjal Tak Berfungsi
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Ibu.. Kami rindu engkau, doakan bapak ya Bu.. Agar Bapak sembuh dan bisa terus mendampingi kami hingga dewasa nanti,”- Widyra (12 Tahun), Anak Pak Rahmat
Tahun 2013 menjadi awal ujian hidup Pak Rahmat Hartanto (46 Tahun) dalam menghadapi penyakit gagal ginjal.
Selama 2 tahun, Pak Rahmat harus menjalani pengobatan rutin cuci darah karena ginjalnya sudah tidak berfungsi. Nahas, pengobatan sempat terhenti karena terkendala biaya. Motor dan tabungan nyapun sudah habis.
Pada saat itu ia belum ada BPJS, jadi setiap sekali cuci darah harus menggunakan jalur umum dengan biaya kurang lebih 1 juta tiap kali berobat.
Penghasilannya sebagai pegawai honorer tidak dapat memenuhi biaya pengobatannya, belum lagi ia mempunyai 3 tanggungan anaknya yang masih bersekolah. Karena kondisinya sering drop, iapun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Layaknya seorang ayah sebagai tulang punggung keluarga, meskipun kondisinya sakit, sesekali ia masih memaksakan diri mencari nafkah menjadi driver taksi online. Hanya bertahan selama 6bulan pekerjaan barunya dilakoni, kondisinyapun menurun kembali.
Semenjak itu, sang istrilah yang menganti peran sebagai kepala keluarga, untuk memenuhi keperluan sehari hari dan biaya pengobatan Pak Rahmat ia berjualan bubur.
Ujian hidup Pak Rahmat pun tak hanya sampai disitu, belum tuntas pengobatan dirinya, sang istripun divonis tumor otak.
Tak ada pilihan lain, akhirnya harta satu satu nya yang tersisa, dengan terpaksa iapun harus menjual rumah dan isinya demi kesembuhan sang istri. Namun takdir bercerita lain, segala ikhtiarnya pun terhenti, tahun 2020 sang istri pun wafat.
Semenjak Istri tercinta wafat, Pak Rahmat dan ke 3 anaknya tinggal menumpang di rumah sang kakak bersama ibunya.
Meskipun sekarang beliau mempunyai BPJS, Pak Rahmat harus menjalani pengobatan nya seumur hidup. Banyak kebutuhan penunjang pengobatannya yang tidak tercover BPJS. Saat ini Pak Rahmat sedang menjalani pengobatan terapi CAPD mandiri dirumah.
Sesekali jika ada orang yang membutuhkan jasanya, iapun bekerja serabutan. Namun itu semua tidak dapat memenuhi segala kebutuhan keluarganya, apalagi ke 3 anaknya yang masih harus disekolahkan. Beruntunglah, meskipun dalam keterbatasan sang kakak yang berprofesi sebagai tukang service elektronik sedikit membantu kebutuhan keluarga Pak Rahmat.
Pak Rahmat tidak ingin selalu mengandalkan bantuan dari keluarganya, harapannya jika ada rezeki, beliau ingin sekali membuka usaha kecil kecilan di rumahnya, seperti berjualan makanan. Agar kebutuhan pengobatan dan keperluan ke 3 anaknya dapat terpenuhi.
Sahabat Kebaikan, jangan biarkan Pak Rahmat berjuang sendiri dalam hidup yang serba terbatas. Yuk temani perjuangan nya. InsyaAllah, sedikit rezeki yang sahabat sisihkan akan berarti besar bagi Pak Rahmat dn keluarga.
Disclaimer: Dana akan digunakan untuk biaya pengobatan Pak Rahmat dan segala keperluan lainnya. Selain itu juga dana akan digunakan untuk implementasi program lainnya dan para penerima manfaat lainnya yang membutuhkan, di bawah naungan Global Sedekah Movement.

9 Tahun Bertahan Demi 3 Anak Meski Ginjal Tak Berfungsi
terkumpul dari target Rp 100.000.000