Sembako Untuk Pedagang Kaki Lima
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Bertambahnya kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi berita buruk.
Bagi sebagian orang, bisa melakukan #SocialDiscanting agar bisa memutus rantai penularan virus. Tapi bagi para pedagang kaki lima, mereka memilih untuk tetap berjualan demi keluarga.
Bukan menentang pemerintah, bukan pula menantang maut. Memang ini pilihan yang sangat berat. Tidak ada pilihan lain. Diam di rumah berarti tidak ada penghasilan dan tidak bisa makan. Jangankan membeli Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, untuk makan saja mereka masih sangat sulit.
Salah satunya adalah Pak Sony Suwarjito. Sehari-hari, Pak Sony mendorong gerobak jualan pentol rebusnya di area RSUD Abdul Wabah Syahrani, Samarinda. Sejak wabah Corona, omset dagangannya turun drastis hingga 50%.
''Semoga wabah ini segera berlalu dan bisa beraktifias normal seperti biasa. Takut juga sebenarnya berada di luar begini, apalagi dekat rumah sakit. Tapi yah mau bagaimana lagi, tetep butuh makan", ungkap Pak Sony penuh dengan kekhawatiran.
Pak Sony adalah satu dari jutaan pedagang yang mengalami hal yang sama.
Ini waktunya kita diam di rumah tapi tetap bermanfaat! Bantu Pak Sony dan pedagang lainnya mendapatkan sembako dengan klik DONASI SEKARANG ya, Sahabat.
Sembako Untuk Pedagang Kaki Lima
terkumpul dari target Rp 50.000.000