Ayah Disabilitas hidupi Anak Pengidap Kanker
terkumpul dari target Rp 89.500.000
Tulang belakang nya patah, istri dan anaknya mengidap kanker serta harta nya habis untuk pengobatan. Itulah ujian yang Allah berikan kepada keluarga Pak Apep.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqarah ayat 286)"
Sudah 5 tahun Pa Apep mengalami sakit pergeseran tulang belakang (spondylolisthesis, lumbar region) yang mengakibatkan dia tidak bisa berdiri tegak dan jika berjalan tertatih tatih. Kejadian bermula saat Pa Apep bekerja menjadi kuli bangunan, karena beban yang ia angkat terlalu berat menyebabkan tulang belakang beliau terhentak dan saat itu juga Pa Apep terjatuh tak sadarkan diri. Dia dilarikan ke rumah sakit oleh rekan kerja nya dan mendapatkan perawatan khusus.
Namun sayang ketika pengobatan berlangsung beliau diberikan tagihan sebesar 35 juta rupiah jika ingin pengobatan berlanjut sampai sembuh. Dari situ ia trauma untuk berobat kembali. Selain itu disisi lain anak perempuan dan istri nya sedang sakit. Istri dan anaknya sama – sama mengidap penyakit kanker payudara sejak 2017, sehingga Pa Apep mengalah untuk fokus pada kesembuhan sang istri dan anak.
Demi kesembuhan istri dan anaknya, Pa Apep rela menjual 2 rumah serta beberapa perabotan rumahnya. Setelah beberapa tahun berjuang untuk sembuh dari kanker payudara, sang istri lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT. Kini Pa Apep berjuang agar bisa sembuh dan hidup layak bersama anak perempuannya yang bernama Euis di sepetak kontarakan.
“Teteh mah ga bisa ngapa - ngapain sering merasakan panas, sedikit kecapean langsung drop, badan pegal linu, sebenarnya harus segera disinar tapi belum punya uang. Bahkan kanker payudara nya sudah pecah bahkan mengeluarkan darah.” Ucap Teh Euis dengan menetaskan air mata.
Untuk bertahan hidup dan hidup lebih layak Pa Apep bantu – bantu membersihkan rumput tetangga serta memelihara bebek yang berjumlah 20 ekor, setiap hari nya bertelur 10 butir. Jika dijual seharga 25 rebu, hasil telur bebek 25 ribu itu untuk dibelikan pakan bebek 10 rbu dan sisa nya 15 ribu untuk biaya makan sehari – hari.
“Punya 25 bebek. Allhamdulillah setiap hari bertelur 10 buah. Saya jual ke warung, biasanya dibeli 25 ribu. Kan bebek butuh makan, buat makan bebek 10 ribu, Saya kebagian 15 ribu untuk makan dan kebutuhan sehari – hari”. Ucap Pa Apep sambil mengayunkan tongkatnya.
Sedangkan Teh Euis bekerja menjadi buruh cuci dengan bayaran 25 s/d 30 rbu perhari itupun jika ada tetangga yang memanggilnya.
Sahabat Berbagi jangan biarkan Pa Apep dan Teh Euis berjuang sendiri dengan keterbatasannya, yuuk bantu dengan doa dan menyisihkan sedikit rezeki nya untuk modal usaha Teh Euis dan Pa Apep agar bisa lebih sejahtera dengan cara klik "Donasi Sekarang"
Ayah Disabilitas hidupi Anak Pengidap Kanker
terkumpul dari target Rp 89.500.000