Bantu Anak Kurang Mampu di Indonesia Sembuh dan Mengejar Cita-Citanya
terkumpul dari target Rp 700.000.000
Selamatkan Anak-anak Indonesia dari Penyakit Parah Mematikan
Daya tahan tubuh anak memang jauh lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa, apalagi jika mereka masih dalam masa pertumbuhan. Namun, bagaimana jika mereka harus berjuang dengan tubuh lemah dan tidak sempurna itu untuk melawan berbagai penyakit parah bahkan mematikan?
“Rahang ga sempurna, paru-paru ga berkembang, jari tangan dan kaki bengkok. Terpaksa pengobatan terhenti karena ga ada uang buat berobat.”
Saat dalam kandungan, tidak ada tanda-tanda aneh yang dirasakan Bu Mulyani, namun saat Reyhan dilahirkan 3 tahun lalu, semua tak menyangka bahwa Rayhan mengidap kelainan dan penyakit komplikasi lainnya.
Perjuangan untuk membawa Reyhan berobat tidak mudah. Ayah Rayhan, Pak Ismail, yang bekerja sebagai tukang ojek online dengan penghasilan tidak seberapa. Jika sepi orderan, Pak Ismail bekerja jadi kuli bangunan berharap uangnya cukup bawa Reyhan berobat.
Cerita lain datang dari Rais, Anak Yatim Yang Terlahir Tanpa tangan.
“Ibu, kenapa aku dilahirkan tidak seperti anak lainnya? mereka punya tangan lengkap bu, sedangkan aku seperti ini?” – Rais (6 tahun)
Seiring bertambahnya usia, Rais mulai menyadari jika fisiknya tidak seperti anak seusianya yang memiliki tangan lengkap dan bisa beraktifitas normal. “Bu, kenapa aku tidak punya tangan?” - Tanya Rais kepada sang ibu.
Rais, seorang anak laki-laki yang terlahir tanpa kedua tangan. Sedihnya disaat yang sama ayah Rais meninggal dunia ketika ia masih didalam kandungan. Melahirkan dan membesarkan anak seorang diri apalagi memiliki keterbatasan fisik bukanlah hal yang mudah untuk bu Santi (35 tahun).
Sedihnya, Rais belum pernah melihat wajah sang ayah untuk selamanya, hanya foto yang disimpan sang ibu. Kini ia tinggal bersama ibu dan Nenek nya, untuk menyambung hidup.
Story Zia, Tidak Punya Kelamin dan Anus
Tidak Memiliki Kelamin, Tidak Memiliki Lubang Anus dan Usus terburai, itulah kondisi Zia ketika terlahir tiga bulan lalu. Zia tak bisa membuang kotoran dengan seharusnya, ia harus operasi pembuatan lubang Anus dan memasukkan usus ke dalam perutnya.
Padahal Ayah Zia hanya pedagang cimol keliling, ia rela banting tulang demi keluarga dan demi Zia bisa sembuh. Penghasilannya sebagai tukang Cimol tak bisa mencukupi kebutuhan biaya berobat Zia.
Setiap hari Zia harus mengganti kantong kolostomi dan susu khusus untuk menaikan berat badannya.
“Pernah suatu kali saya ga punya uang, terpaksa pakai plastik kiloan untuk kantong kolostomi. Tapi hal itu membuat perut Zia iritasi sampai harus masuk rumah sakit, saya gak punya uang buat beli kantong kolostomi nya"- Ibu Zia.
"Saya hancur, sedih dan kasihan sama Zia, anak pertama saya. Saya ingin Zia sembuh, ingin Zia mendapat pengobatan yang terbaik. Tapi kondisinya seperti ini kadang kami juga bingung harus gimana untuk biaya pengobatan."- Ayah Zia lirih.
Kini, rasa takut terus menghantui Ayah dan ibunya, Zia harus operasi selanjutnya. Disamping itu, sebelum operasi lanjutan dilakukan, gizi dan nutrisinya harus tercukupi karena berat badan yang normal menjadi syarat utama untuk selamatkan nyawanya.
Aidam, jagoan kecil ini harus lahir dengan spina bifilda atau cacat lahir dengan munculnya benjolan di pinggulnya. Sejak saat itu, senyuman Aidam hilang seketika karena rasa sakit itu tak pernah berhenti menyerang tubuh kecilnya. Bahkan, Aidam juga tak bisa bergerak dengan bebas dengan kaki yang ikut tertarik dan terlihat bengkok.
Teman baik, cerita Reyhan, Rais dan Aidam hanya satu dari ratusan ribuan cerita adik-adik pejuang penyakit parah dan difabel. Banyak dari mereka yang harus berjuang untuk tetap hidup dengan kondisi terbatas. Maukah Teman Baik membantu mereka memperjuangkan hidupnya dan melanjutkan cita-citanya ?
Ayo kita selamatkan mereka bersama-sama!
-
Amanah Kebaikan Insani URGENT! Benjolan di Punggung Bayi Mungil Terus Membesar Telah mengajak 3955 orang berdonasiRp 205.551.924
Bantu Anak Kurang Mampu di Indonesia Sembuh dan Mengejar Cita-Citanya
terkumpul dari target Rp 700.000.000