SEHATKAN KEMBALI QOSASI DARI KANKER NASOFARING
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Saya adalah tulang punggung keluarga. Meski pekerjaan saya hanya seorang buruh bangunan dengan gaji 50 ribu, saya tetap berjuang demi keluarga. Dibantu ayah saya yang seorang petani karet dan marbot masjid, kami masih bisa memenuhi kebutuhan dengan sangat pas-pasan.
Tapi itu dulu, sebelum saya sakit.
Entah sejak kapan saya menderita Kanker Nasofaring, tepatnya didalam hidung sebelah kiri. Ternyata kanker sudah menjalar ke telinga kiri sehingga saya tak bisa mendengar.
Sakitnya pun terasa hingga ke kepala dan mata, rahang sulit dibuka, serta leher pun bengkak.
Dokter bilang saya harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Dengan modal pas-pasan dan mengandalkan BPJS, saya diantar ayah pergi ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan medis.
Sedih rasanya, karena saya pun terpaksa meninggalkan istri saya yang baru melahirkan anak pertama kami di Talang Kawo, Jambi.
Selama di Jakarta, sudah 2 kali saya masuk IGD dan rawat inap. Seminggu sebelumnya pun saya di biopsi. Hasilnya, kanker saya sudah semakin menyebar. Akhirnya saya konsultasi ke dokter mata, saraf, dan gigi.
Dari dokter saraf, ada kecurigaan saraf putus. Dari dokter gigi, harus operasi karena banyak gigi rusak. Dari dokter mata, minus dan silinder.
Banyak hal yang saya pikirkan. Sakit kanker yang sudah menyebar ini, bagaimana saya mengobatinya. Saya sudah tak bisa bekerja, istri dan anak saya banyak kebutuhan. Saya pun masih harus rawat jalan ke rumah sakit.
.
Miris sekali membaca kisah Qosasi (29 th). Ujian yang dialaminya tak ringan. Ia harus merasakan sakit, disisi lain juga banyak tanggung jawab dipundaknya.
#SahabatBerbagi bisa jadi jembatan kebaikan untuk bantu pengobatan Qosasi dengan klik DONASI SEKARANG dan bagikan kisahnya ke orang-orang terdekat.
SEHATKAN KEMBALI QOSASI DARI KANKER NASOFARING
terkumpul dari target Rp 30.000.000