Setiap hari, Aira (5 tahun) membantu ibunya mengurus, menjaga, dan memberikan susu untuk kakaknya Alka (9 tahun) yang mengidap kelumpuhan otak dan adiknya Akhtar (1.5 tahun) yang mengidap penyakit langka, Mermaid Syndrome dan Epilepsy.

Aira tidak pernah mengeluh atas kondisi kedua saudaranya yang begitu disayanginya.  Dengan penuh kesabaran, Aira terlihat bersemangat mengurus kakak dan adiknya.

“Kalau sudah besar ingin jadi dokter biar bisa sembuhin teteh sama ade”, ujar Aira.

Alka sejak kecil mengidap penyakit kelumpuhan otak. Tubuh kecilnya kaku dan sulit digerakkan. Dalam seminggu, Alka harus melakukan fisioterapi sebanyak 5 kali. Semenjak lahir, Alka hanya bisa mengkonsumsi susu dan bubur untuk asupan makanannya. Sayangnya, karena keterbatasan ekonomi, kedua orang tua Alka tidak mampu melanjutkan proses pengobatan dan fisioterapi Alka.

Sementara Akhtar sejak lahir mengidap Mermaid Syndrome dan Epilepsy yang sangat langka. Tubuhnya kaku, kakinya sulit digerakkan, dan tidak dapat berbicara. Namun kondisi kaki Akhtar tidak begitu menempel satu sama lain dibanding pengidap Mermaid Syndrome lainnya.

Ayah Aira, Asep (39 tahun), sehari-hari bekerja sebagai supir pengantar telur. Penghasilannya tidak sebanding dengan biaya pengobatan kedua anaknya yang sakit. Sementara, Ibunda Aira, Susi (37 tahun) sudah beberapa tahun ini berhenti berdagang kerupuk keliling karena harus menjaga dan merawat ketiga anaknya. Sehingga tidak jarang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, kedua orangtua Aira harus menjual barang-barang di rumahnya dan berhutang kesana kemari.

SahabatKU, yuk temani perjuangan Aira merawat kedua kakaknya dan biarkan Aira terus sekolah mewujudkan cita-citanya menjadi dokter dengan klik DONASI SEKARANG.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan dan fisioterapi Alka dan Akhtar serta kebutuhan penunjang lainnya. Donasi juga akan digunakan untuk mensupport perjuangan pasien-pasien dhuafa lainnya.