Ubah Gubuk Nek Nur Jadi Rumah Layak Huni
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Tahun 1978, Nek Nur dan suaminya mulai membangun gubuk diatas parit (selokan) di Jalan Sei Asahan, Setiabudi, Medan.
Dulu, suami Nek Nur bekerja sebagai penarik becak dayung untuk menghidupi keluarga. Beranggotakan 8 orang anak, mereka semua tinggal di gubuk yang berlantai papan, berdinding terpal (tenda biru plastik).
1 tahun lalu, suami Nek Nur meninggal dunia. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Nek Nur pun menjadi penjual minyak tentengan yang dikemas dalam botol 1 liter. Nek Nur juga mengumpulkan botol plastik untuk dijual.
Kini Nek Nur hidup mandiri, ia tak mau berbelas kasihan pada orang lain terutama pada anak-anaknya yang juga memiliki perekonomian pas-pasan. Karena hidup sendiri, Nek Nur jarang sekali memasak. Kadang Nek Nur diberi nasi bungkus, kadang juga tak makan.
70 tahun selama hidupnya, Nek Nur belum pernah merasakan hidup di rumah yang layak.
Bangunkan rumah nyaman untuk Nek Nur dengan klik DONASI SEKARANG.