Hampir Roboh, Mbah Senen Butuh Rumah Layak
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Mbah Senen (67) hanya tinggal berdua bersama suaminya di rumah yang hampir roboh. Suami Mbah Senen mengalami stroke sejak 3 tahun yang lalu dan hanya bisa tidur di atas dipan tuanya
Mbah Senen sendiri, selain merawat suaminya setiap hari, juga membuat gorengan tahu yang dijual ke wedangan-wedangan di sekitar kampungnya. Keuntungan menjual tahu yang hanya 100-200 rupiah hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. Sedangkan untuk memperbaiki rumahnya agar tidak roboh sangat jauh dari harapan
Rumah beralaskan lantai kerikil dan pasir, belum lagi bagian dapur tidak berdinding, tidak memiliki kamar mandi yang layak, genteng atap bocor, membuat Mbah Senen hanya bisa pasrah.
"Kalau pas hujan, ya bocor semuanya, karena genteng juga hanya tambalan," ungkap Mbah Senen.
Mbah Senen pernah jatuh juga dari kamar mandi yang sangat tidak layak dipake, sudah seperti kandang. Saya sudah tidak berani mandi disitu, karena takut kepleset, ungkap Mbah Senen. Mbah Senen memilih mandi di tetangganya daripada nanti terpeleset
Kini Mbah Senen hanya berharap bisa terus jualan tahu meskipun keuntungannya tipis dan kadang juga tidak laku semuanya. Mbah Senen berharap rumahnya bisa berdinding dan tidak bocor lagi, dan tidak takut ke kamar mandi
Ayo Bantu Bangunkan Rumah Layak untuk Mbah Senen
Hampir Roboh, Mbah Senen Butuh Rumah Layak
terkumpul dari target Rp 50.000.000