"Alhamdulillah kita hidup berdua, bisa makan, minum dan istirahat"

Ucap seorang janda prasejahtera, Ibu Eruk (35 tahun) dan anaknya Nendi yang baru berusia 10 tahun.

Ibu dan anak ini telah menempati gubuk reyotnya selama 10 tahun, dengan kondisi yang memprihatinkan. Berlokasi di lahan milik desa, di tengah perkebunan masyarakat di pelosok Cianjur Selatan, Jawa Barat.

Tak ada satupun dari bagian rumah Ibu Eruk ini bisa disebut layak.

Terlihat atap rumah yang disangga beberapa bambu yang rapuh. Bahkan terlihat miring dan hampir roboh. Ibu Eruk dan Nendi harus berjibaku dengan kebocoran ketika hujan datang menerjang.

Kamar Ibu Eruk dan Nendi terlihat tidak layak. Mereka berdua tidur diatas kasur tipis, ditutupi dengan kain yang dibuat sedemikan rupa.

Dinding rumah Ibu Eruk hanya terbuat dari bilik bambu yang sudah lapuk dimakan usia. Lubang di dinding membuat angin mudah masuk dan tentunya membahayakan kesehatan Ibu Eruk dan Nendi.

Tempat MCK (Mandi Cuci Kakus) milik Ibu Eruk pun begitu. Terletak di luar rumah, terbuat dari bambu dan ditutupi dengan terpal yang disusun demikian rupa, miris.

Ibu Eruk bekerja sebagai pemulung barang bekas. Upahnya tak lebih dari 10 ribu perhari. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan dan kebutuhan sehari-hari saja sulit.

Namun, Ibu Eruk tidak pernah mengeluh dan selalu berusaha untuk buah hati tercinta. Beliau berharap bisa memiliki tempat tinggal yang layak, setidaknya tidak khawatir ketika angin dan hujan datang menerjang.

SahabatKU yuk ikut gerakan kebaikan untuk wujudkan mimpi Ibu Eruk dan Nendi memiliki tempat tinggal yang layak.

Klik "DONASI SEKARANG" hadirkan kebahagiaan untuk mereka!

 

***

Disclaimer:

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk Program Bedah Rumah Bu Eruk, sepeda Nendi, bantuan modal usaha dan kebutuhan lainnya. Jika dana yang terkumpul melebihi target, donasi juga akan disalurkan untuk program lansia dan dhuafa penerima manfaat lainnya yang berada di bawah naungan yayasan Kebaikan Ummat.