Diusir Rentenir, Kini Abah Tinggal Di Kandang,
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Akrab dipanggil Abah Ading, ia tinggal di sebuah “gubuk” kecil. Tidur dengan bebek dan ayam merupakan hal biasa untuk abah, bahkan saat ini abah akan terusir dari tempat ini dan akan kembali ke kandang kambing untuk berteduh dan tidur.
Di usia rentanya, Abah Ading menjalani kehidupan yang sangat sedih. Anak-anak meninggalkannya di saat abah sudah tidak punya apa apa. Rumah abah disita oleh rentenir untuk membayar hutang anaknya, dan kini abah tinggal di halaman di salah satu kandang bebek dan ayam.
"Abah mah rek balik deui weh ka kandang domba, da rek kamana deui, nu penting mah abah sehat,” ungkap Abah Ading. Hari itu, abah belum menemukan 1 butir nasi pun yang memaksa abah meminta ubi jalar untuk dimakan. Abah sudah terbiasa berpuasa ketika tidak ada nasi untuk dimakan, tidak ada ubi maupun singkong untuk direbus dan dimakan.
Kehidupan perih abah sangat terasa ketika akan pindah ke kandang kambing yang kondisinya sangat jauh dari kata layak untuk ditempati. Kotoran kambing yang baunya menusuk hidung, membuat abah sangat tidak nyaman untuk tinggal lagi di kandang kambing, tetapi ini harus abah lakukan untuk bisa bertahan hidup.
Abah kesehariannya hanya memacul dan menggarap tanah milik orang lain serta membersihkan kandang kambing milik orang lain. Upahnya 10-20 ribu rupiah setiap kali membersihkan kandang dan memberikan makan untuk kambing. Abah sangat berharap memiliki rumah yang layak, rumah yang dulu disita oleh rentenir ingin kembali ia tebus.
#TemanBerbagi, mari kita bantu Abah Ading mewujudkan kembali rumah impian abah Ading untuk bisa bertahan hidup dan tidak lagi tinggal di kandang kambing. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan abah Ading dan kebutuhan penerima manfaat lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.
Diusir Rentenir, Kini Abah Tinggal Di Kandang,
terkumpul dari target Rp 100.000.000