Zainuddin Yasin namanya, usianya memasuki 52 tahun, biasa disapa Pak Din. Tinggal bersama anak bungsunya Echam Arliyana usia 11 tahun, ananda biasa dipanggil Eka. Murah senyum dan periang, itulah kesan pertama padanya saat saya berkunjung ke rumahnya.
Pak Din tidak tahu lagi harus berjuang dari mana untuk mempertahankan hidup dan keluarganya. Kesehariannya adalah tukang ojek, tapi sejak pandemi covid19, penghasilannya menurun drastis. Memang ada usaha lain yaitu memelihara ayam, tapi hasilnyapun tidak seberapa untuk sekedar kebutuhan makan-minum sehari-hari.
Keluarga kecil Pak Din tinggal di sebuah rumah yang sudah dapat dikatakan tidak layak. Rumah ini milik pamannya, Bapak Sanapiah yang sekarang menetap di Labangka. Seiring waktu, rumah ini tinggal menunggu saja untuk roboh dengan sendirinya. Status tanahpun sama, milik pamannya juga. Tetapi Alhamdulillah, pamannya sudah berbaik hati untuk memberikan tanah tersebut untuk Pak Din, namun belum bisa dibalik nama karena tidak adanya biaya.
Rumah yang beralamat di RT 003 RW 003 Desa Kerato Kec. Unter Iwes Kab. Sumbawa, sudah ditinggali Pak Din dan anaknya sejak 4 tahun lalu. Pak Din berstatus duda cerai mati, istrinya meninggal 11 tahun lalu saat melahirkan Eka, anak bungsunya.
#SahabatBerbagi, mari kita berbagi sedikit kebaikan untuk Pak Din dan Ananda Eka untuk tetap bangkit dan bertahan, mari kita hadirkan kebahagiaan untuk mereka dengan membangun rumah yang layak sebagai tempat bernaung.