PerahuNelayanUntukKorbanTsunamiSelatSunda
terkumpul dari target Rp 88.000.000
Selain menelan korban jiwa, bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung beberapa waktu lalu juga menyebabkan ribuan bangunan rusak. Terutama kapal para nelayan yang berada di pesisir pantai.
Seperti kapal milik nelayan di pantai Caringin, mengalami kerusakan dan dibiarkan bersender di sekitar pesisir pantai. Mengingat gelombang ombak masih tinggi, para nelayan enggan kembali ke laut, sehingga kapal-kapal hanya diikat jangkar dan disimpan diantara bebatuan atau karang.
Seperti yang dialami pak Basrif, salah satu nelayan yang berada di kecamatan Sumur, Pandeglang Banten. Biasanya ia mencari ikan dan mengantarkan wisatawan yang akan menyebrang ke Pulau Oar, untuk menikmati keindahan pantai di kawasan tersebut.
Namun saat ini tak banyak yang bisa ia lakukan, perahu yang biasa ia gunakan rusak di terjang ombak, mata pencahariannya hilang. Saat peristiwa tsunami melanda Selat Sunda, ia tak menyangka gelombang tinggi tersebut tsunami yang akan menerjang kawasan Sumur.
Kini pak Basrif hanya bisa mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari banyak pihak, ia ingin sekali bisa memperbaiki perahu yang ia miliki, agar ia bisa kembali mencari nafkah untuk keluarganya.
Pak Basrif hanya satu dari puluhan nelayan yang terkena dampak tsunami selat sunda, akibat musibah tersebut perekonomian mereka terhenti. Maka Rumah Zakat menginisiasi program nelayan berdaya dengan tujuan membangkitkan kembali kondisi ekonomi para nelayan.
Yuk #HappyPeople ikut bersinergi dalam program nelayan berdaya ini dengan mulai berdonasi melalui Sharing Happiness sekarang juga. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
PerahuNelayanUntukKorbanTsunamiSelatSunda
terkumpul dari target Rp 88.000.000