
Amal Jariyah : Hadirkan Perahu Pendidikan untuk Anak Pelosok Sukabumi
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Dalam sebuah kongres awal 2025, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa 330 ribu sekolah rusak, sementara pemerintah baru mampu memperbaiki 20 ribu.
Masalah pendidikan di Indonesia bukan hanya tentang bangunan sekolah. Di pelosok dan pedalaman, akses menuju sekolah masih menjadi tantangan besar, dengan infrastruktur minim yang bahkan mengancam keselamatan siswa.
Di Kabupaten Sukabumi, Desa Cikaso menjadi potret nyata keterbatasan akses pendidikan.
Anak-anak dan guru harus menempuh perjalanan 40 menit dengan perahu kayu yang bocor melintasi muara. Saat hujan deras, sekolah terpaksa diliburkan karena risiko tinggi.
Para guru bahkan harus menjadi pengemudi perahu, sementara gaji mereka hanya Rp300.000 per bulan, masih harus patungan untuk membeli bensin.
Kisah ini bukan satu-satunya. Di Papua, NTT, dan pelosok lainnya, anak-anak harus berjalan berjam-jam melewati hutan demi pendidikan. Semua ini adalah kenyataan pahit yang harus diubah.
Melalui JEJAK BAHAGIA, kami ingin mengajak kamu menjadi bagian dari solusi!
Dukunganmu akan membantu:
- ✅ Penyediaan alat sekolah
- ✅ Tunjangan guru
- ✅ Transportasi (perahu, shuttle)
- ✅ Infrastruktur (jembatan sekolah)
Mari bersama wujudkan pendidikan yang layak bagi anak-anak Indonesia! #TemanBerbagi

Amal Jariyah : Hadirkan Perahu Pendidikan untuk Anak Pelosok Sukabumi
terkumpul dari target Rp 70.000.000