Muniati Pejuang Hidrocepallus
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Muniati saat ini usianya 14 tahun, dari kecil ia sudah mengidap Hydrocephalus. Ia hanya bisa mengonsumsi bubur dan susu formula, ia terbaring lesu selama 13 tahun di tempat, bahkan ia tak bisa berbicara kecuali tersenyum dan menangis.
Terlahir normal seperti anak-anak pada umumnya, namun saat Muni berumur 1 tahun, ia mulai mengalami bantuk-batuk, dan mengalami sulit makan hingga bandannya kurus dan kepalanya mulai membesar.
Terkadang Muni tak sanggup menahan batuk yang dideritanya hingga mengeluarkan lendir dan darah melalui hidung. Saat ini Muni bersama Ibu dan satu orang adik perempuannya tinggal di sebuah rumah sederhana yang terletak di Jalan Kebun Cengkeh, Batu Merah, Sirimau, Ambon.
Tanpa suami, Ibunda Muni, bu Muna Udin menjadi tulang punggung keluarga. Ia rela menjadi buruh cuci demi menghidupi keluargannya, terutama merawat Muni Sehari-hari. Dengan upah yang ia miliki, bu Muna membawa Muni ke rumah sakit Ambon.
Karena di rumah sakit Ambon memiliki keterbatasan alat, maka dokter menyarankan untuk segera di rujuk ke Rumah sakit kota Makassar. Karena biaya yang di butuhkan cukup besar maka sampai saat ini Muniati belum di rujuk ke rumah sakit Makassar
Muni hanya bisa terbaring di rumahnya, maka mari sahabat berdonasi melalui Sharing Happiness untuk ringankan beban Muni. Semoga dengan donasi kita, Muniati bisa menjalani pengobatan dan bisa sembuh.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia, Bersama Sharing Happiness!!!
Muniati Pejuang Hidrocepallus
terkumpul dari target Rp 50.000.000