Semangat Mbah Un dalam Mengajarkan
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Sudah 43 tahun Untoro atau akrab disapa Mbah Un menderita difabel. Beliau mengalami lumpuh sejak usia 17 tahun saat masih duduk dibangku kelas 2 SMP akibat terjatuh di ladang. Setelah terjatuh, penyakitnya pun silih berganti sehingga membuat tubuhnya tak berdaya, puncaknya mengalami kelumpuhan.
Keseharian pria 60 tahun ini dihabiskannya di tempat tidur yang sudah mulai reyot dengan kasur seadanya, didalam sebuah kamar sempit berukuran 3 x 4 meter berdindingkan triplek yang telah usang, bahkan tidak tersedia kamar mandi.
Meski dalam keterbatasan, Mbah Un tetap semangat menjadi pengajar pelajaran matematika, agama, bahasa jawa, dan mata pelajaran lainnya untuk anak-anak sekolah. Dirumah Mbah Un, hampir setiap sore 5-10 anak yang datang untuk belajar. Hal ini sudah digelutinya sejak tahun 1985.
Dalam keadaan berbaring, Mbah Un mengajar anak-anak. Tidak ada ruang khusus untuk belajar, semuanya dilakukan didalam kamar. Semua alat yang dibutuhan sudah dibuat sedemikian rupa agar memudahkan Mbah Un untuk menjangkaunya.
Semua dilakukan Mbah Un dengan ikhlas. Tidak ada patokan biaya bagi anak-anak yang belajar kepadanya. Sudah banyak anak-anak yang dulunya belajar dengan Mbah Un, kini sukses bekerja, menjadi guru, pengusaha, dan pegawai.
Mbah Un membutuhkan rumah dan ruang belajar yang layak, baik untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari maupun kegiatan belajar mengajar bersama anak-anak sekolah. Yuk Sahabat kita dukung dan bantu misi mulia Mbah Un dengan donasi terbaiknya. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness.
Semangat Mbah Un dalam Mengajarkan
terkumpul dari target Rp 10.000.000