Akibat Kanker Tulang, Ibu Anita Harus Rela Tangannya Di Amputasi
terkumpul dari target Rp 97.500.000
Ibu Anita warga desa Tanjung Harapan, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, sejak tahun 2002 menderita penyakit kanker tulang. Ia harus merasakan sakit yang kadang datang menggerogoti bahu kirinya.
Awalnya ibu Anita hanya merasakan nyeri di bahu, namun nyeri itu semakin hari semakin menjadi. Dengan ditemani suami dan keluarganya ia memutuskan untuk berobat ke Puskesmas, dan ternyata harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.
Sampainya di RS ibu Anita mendapatkan vonis mengidap tulang keropos, dan harus melakukan pengobatan rutin. Selang beberapa tahun, bukannya sembuh penyakitnya justru tambah parah, benjolan di bahunya mengalami pembengkakan.
Hingga akhirnya pada tahun 2007 ibu Anita melakukan operasi besar, dengan mengganti tulang engsel bahu. Operasi pun tidak dilakukan di Banjarmasin, opersi harus dilakukan diluar pulau, tepatnya di kota Malang, Jawa Timur.
Biaya operasi saat itu diperkirakan mencapai Rp30 juta, biaya yang terlampau besar untuk keluarga Anita. Belum lagi ditambah biaya selama perawatan dan biaya hidup saat di Malang. Saat itu belum ada jaminan kesehatan dan penghasilan suami hanyalah seorang petani.
Bu Anita dan keluarga terpaksa mengurungkan niat, memutuskan untuk pulang dan memilih untuk rawat jalan. Harapan untuk sembuh sepertinya belum terlihat, beragam jenis pengobatan alternatif sudah dicoba hasilnya pun nampak sama.
Dari bulan ke bulan, tahun ke tahun benjolan di bahu bu Anita justru kian membesar. Terkadang saat fisik Anita melemah bermacam gejala muncul, mulai dari kejang kejang hingga bagian tumbuh terasa seperti lumpuh, hingga terkadang membuat tak sadarkan diri.
Akhir tahun 2017, pengobatan di rumah sakit daerah pun kembali dilakukan, namun hasilnya nihil, dokter memvonis kanker bu Anita susah untuk disembuhkan. Jalan terakhir adalah amputasi seluruh lengan dengan persentase keberhasilan yang sangat sedikit.
Bu Anita mengaku pasrah jika memang harus dilakukan amputasi demi kesembuhannya, namun sekali lagi, faktor biaya yang sepertinya masih mengahalangi untuk kesembuhannya.
Informasi tentang ibu Anita ini pun sampai ke telinga tim Relawan Rumah Zakat, kami pun mencoba mulai mendatangi kediaman Anita dan menanyakan lagi tentang kemauannya untuk berobat dan sembuh.
Tepat pada Jumat 6 Juli lalu, kami membawa Ibu Anita untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bedah Siaga Banjarmasin. Pemeriksaan ditangani langsung oleh dokter bedah senior di Banjarmasin, Prof. Dr. Zairin Noor, dr SpOT (K),MM.
Sama seperti pemeriksaan sebelumnya, jalan terakhir untuk kesembuhan Anita adalah amputasi lengan. Alasanya untuk memudahkan Ibu Anita beraktifitas, karena benjolanya sudah terlampau besar dan kankernya sudah meyebar keseluruh badan.
Langkah pertama menghilangkan bejolannya terlebih dulu, setelah diamputasi baru akan dilakukan pengobatan lainnya, hingga memungkinkan untuk proses kemoterapi. Penyakit yang dialami ibu Anita adalah kanker tulang, (chondrosarcoma fraktur humerus) dimana kanker yang terdiri dari sel-sel yang berubah menjadi tulang rawan.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang proses pengobatan dan perkiraan biaya operasi hingga proses perawatan, ibu Anita kembali menyatakan siap jika ia memang harus diamputasi dan kehilangan tangan kirinya.
Mari sahabat bantu secepatnya biaya operasi amputasi untuk kesembuhan ibu Anita, kita bebaskan beban yang sudah lama membelenggu ibu Anita. Sahabat bisa ikut berpartisipasi dengan berdonasi melalui Sharing Happiness. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
Akibat Kanker Tulang, Ibu Anita Harus Rela Tangannya Di Amputasi
terkumpul dari target Rp 97.500.000