"Sakit pak hati saya liat istri banting tulang untuk menafkahi saya dan anak. Sami mana yang tega liat istrinya memeras keringat untuk keluarga."

Sambil meneteskan air mata, Pak Dede Supriatna (42) menceritakan kronologis bagaimana ia kehilangan satu kakinya.

Berawal tahun 2009 lalu, Pak Dede tengah bekerja sebagai kuli angkut kayu di hutan. Saat tengah mengangkut kayu, kaki kanannya menginjak paku dan tertusuk. Rasa sakitnya tak hilang dalam waktu yang cukup lama. Setelah memeriksakan diri ke dokter, kakinya sudah membusuk dan harus diamputasi.

Alhasil, Pak Dede pun terpaksa berhenti bekerja karena sudah tak bisa kemana-mana. Istrinya lah kini yang mencari nafkah, bekerja sebagai buruh tani di kebun dan sawah milik orang lain dengan penghasilan hanya Rp25.000.

Sadar bahwa tanggung jawab istri dan 2 anaknya yang masih kecil ada padanya, Pak Dede berharap bisa memiliki kaki palsu dan modal usaha untuk ternak ayam di rumahnya agar bisa menafkahi keluarganya lagi.

Yuk Sahabat bantu wujudkan harapan Pak Dede, klik DONASI SEKARANG.