
Anak Tunarungu Wicara Berjuang Hidupi Lansia
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Emak sudah anggap Gungun seperti anak kandung Mak. Meskipun Gungun gak bisa mendengar dan bicara, Mak sangat sayang sama Gungun" Ujar Mak Uneh
Gungun (23 tahun), seorang anak yang terlahir berkebutuhan khusus, ia tidak bisa berbicara dan mendengar. Sejak kecil Gungun di rawat oleh Mak Uneh dengan penuh kasih sayang seperti anaknya sendiri. Meskipun keistimewaan yang dimiliki Gungun, tapi Mak selalu mengajarkannya untuk tidak berkecil hati dan ikhlas menerima apa yang sudah menjadi takdirnya sebagai seorang tunarungu wicara.
Dulu Mak Uneh berprofesi sebagai buruh serabutan, meskipun dengan segala keterbatasannya namun beliau mampu menyekolahkan Gungun hingga SMU di SLB. Suami Mak sudah lama meninggal dunia dan anak kandung Mak sudah berkeluarga dan tidak tinggal bersama Mak.
Mak Uneh kini berusia 63 tahun, ia sudah tidak lagi mampu bekerja. Gungun lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Stigma negatif yang diterima penyandang tuna rungu wicara membuat Gungun kesulitan mencari pekerjaan.
"Kasian Gungun sering ngelamar kerja kesana kemari, tapi belum dapat panggilan. Mungkin karena kondisinya seperti ini. Jadi orang enggan memperkerjakan Gungun" Ujar Mak Uneh
Bahkan Mak bercerita, dulu pernah meminta tolong ke orang lain agar Gungun bisa bekerja. Namun orang tersebut bilang "Emang Gungun bisa kerja apa? Nanti malah menyusahkan orang"
Gungun tak pernah menyerah, berusaha keras menjadi tabiatnya, sesuai apa yang Mak Uneh ajarkan kepada Gungun.
Untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan Mak, Gungun bekerja sebagai buruh serabutan. Penghasilan yang di dapatpun tak seberapa, ia hanya dibayar 20-30ribu jika ada yang menggunakan jasanya.
Layaknya seorang anak yang berbakti kepada orang tua, setiap hari Gungun menyiapkan kebutuhan Mak, dari mulai mencuci, memasak dan lainnya.
"Gungun anaknya sholeh, Mak gak boleh lagi bekerja. Mak disuruh istirahat. Semua pekerjaan rumah Gungun yang melakukannya" Ujar Mak Uneh
Setiap sore hari Gungun mengajak Mak Uneh jalan-jalan ke kebun, memetik sayuran untuk lauk di malam hari.
Semangat Gungun berjuang menjalani hidup untuk membahagiakan Mak tak pernah berhenti di tengah keterbatasannya. Besar harapan Gungun untuk bisa membahagiakan Mak, melanjutkan hidup layak dan berkecukupan.
Sahabat Kebaikan, Gungun adalah salah satu potret anak berkebutuhan khusus yang tangguh. Dengan segala keterbatasannya tidak membuatnya menyerah. Mau kah sahabat membantu mewujudkan harapan Gungun untuk membahagiakan Mak Uneh?
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala keperluan Gungun dan Mak Uneh. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya yang membutuhkan di bawah naungan Global Sedekah Movement.

Anak Tunarungu Wicara Berjuang Hidupi Lansia
terkumpul dari target Rp 50.000.000