AKIBAT GIZI BURUK, PULUHAN WARGA MENINGGAL DI ASMAT PAPUA
terkumpul dari target Rp 200.000.000
DAMPAK GIZI BURUK, PULUHAN ORANG MENINGGAL DI ASMAT PAPUA
Sejak September 2017 hingga Januari 2018 tercatat sebanyak 51 orang meninggal akibat Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah campak yang melanda 5 distrik di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, yaitu di Swator, Fayit, Pulau Tiga, Jetsy dan Siret dimana korbannya terdiri dari bayi dan anak-anak. Saat ini, Pemkab Asmat telah membentuk lima tim yang akan memberikan imunisasi bagi anak dan balita di 224 kampung di Asmat untuk mencegah KLB campak terulang di masa depan.
Kasus wabah campak diperparah dengan kondisi Gizi Buruk dan Sangat Buruk yang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah berlangsung selama tahun 2016-2017. Kondisi gizi Buruk pun telah menelan korban jiwa, setidaknya 60 orang di Kabupaten Asmat, kebanyakan anak-anak, meninggal sepanjang Desember 2017 lalu akibat gizi buruk dan terserang penyakit sebagaimana dikutip dari bbc.com (15/1). Kondisi geografis dan minimnya tenaga medis menjadi penyebab utama kasus Gizi Buruk.
Karenanya, dalam rangka membantu pemerintah yang telah menerjunkan tim ke lapangan, Rumah Zakat menginisiasi program bantuan pangan untuk membantu mengatasi Kejadian Luar Biasa Campak dan Gizi Buruk di 5 distrik di Kabupaten Asmat, Papua.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi untuk segera mengirimkan bantuan pangan ke Kabupaten Asmat. Perjalanan ke sana memang lumayan menantang, selain kami harus naik pesawat dari Jayapura, kami juga harus menggunakan kapal feri kecil agar bisa tiba di lokasi,” jelas Wahyu. “Tapi insyaAllah kami siap untuk itu,” tambahnya.
Sahabat, mari bersama kita bantu pemenuhan kebutuhan pangan saudara-saudara kita di seluruh pelosok Indonesia.
AKIBAT GIZI BURUK, PULUHAN WARGA MENINGGAL DI ASMAT PAPUA
terkumpul dari target Rp 200.000.000