Donasi Bibit Demi Ketahanan Pangan Pasca Covid-19
terkumpul dari target Rp 1.000.000.000
Wabah virus Corona membawa potensi bahaya krisis pangan. Food and Agriculture Organization peringatkan pandemi COVID-19 dapat sebabkan krisis pangan dunia. Masyarakat di Indonesia perlu mengantisipasi bahaya tersebut.
"Ketahanan pangan bisa menjadi masalah yang sangat urgent di era pasca pandemi Covid-19" ujar Arman Hakim Nasution Dosen Manajemen Bisnis ITS Surabaya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (7/4/2020).
Ketika pandemi ini berakhir, negara-negara yang terdampak akan fokus atau mengutamakan ketahanan pangan mereka sendiri. Akibatnya negara-negara pengimpor seperti Indonesia terancam kehilangan sebagian sumber pangan.
Dengan kata lain, petani kita lah yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional.
Petani kehilangan pendapatan.
Akibat wabah ini pemerintah memberikan himbauan dan aturan terkait social distancing dan beraktifitas #dirumahsaja yang mengakibatkan dampak ke masyarakat. Restoran banyak yang ditutup, aktifitas perkotaan terhenti, akibatnya para petani kehilangan konsumen tetap yang selama ini menjadi sumber penghasilan mereka. Bahkan beberapa ada yang memilih untuk berhenti bertani dan beralih pada profesi yang lain. Mengingat regenerasi petani yang kurang, membuat profesi petani ini menjadi jarang sekali.
Kalau petani berhenti bekerja, kita mau makan apa? Sementara impor diprediksi menjadi sulit karena wabah.
Donasi Bibit Demi Ketahanan Pangan Pasca Covid-19. Adalah salah satu solusi, program dimana kita membantu para petani di Desa Berdaya untuk tetap terus berproduksi.
Sahabat, sebelum krisis pangan ini terjadi, Rumah Zakat mengajak teman-teman untuk bergotong royong berdonasi. Hasil galang dana ini direncanakan untuk bibit dan semua hal yang dibutuhkan untuk para petani di Desa Berdaya Rumah Zakat. Dengan begitu petani dapat terus berproduksi, kebutuhan pangan kita pun dapat terpenuhi.