Bingkisan Lebaran Keluarga para Buruh gendong
terkumpul dari target Rp 100.000.000
NYARIS TAK ADA JOB BURUH GENDONG ANDALKAN BANTUAN
Lebih dari sebulan terakhir sejak merebaknya covid-19,buruh gendong pasar beringharjo nyaris kehilangan pekerjaan
sebab dengan matinya pariwisata di pusat Kota Yogyakarta itu tak ada barang dari sales yang membutuhkan jasa gendong mereka.
Suyatni,Koordinator Buruh gendong di pasar beringharjo mengatakan ada lebih 300 buruh gendong di pasar beringharjo.
Namun,Kata dia,sejak masuknya wabah corona hanya tinggal 100 lebih yang masih datang ke pasar beringharjo setiap harinya.
"setelah corona banyak yang libur.paling hanya 100-an orang.Nggak ada barang yang di Angkut,"katanya beberapa hari lalu
Suyatni pun sudah hampir sebulan berupaya tetap mendapat penghasilan dengan berjualan wedang uwuh.
Ibu dari empat anak ini,mengatakan jika mengandalkan pekerjaan buruh gendong dimasa pandemi pelanggan hanya hitungan jari,
Buruh gendong lainnya,Sri Rahayu,selama ini menjadi buruh gendong kain batik untuk pedagang di lantai 1 pasar beringharjo
Namun hampir selama pandemi tidak ada komoditas yang masuk.Iapun beralih mengangkut bahan makanan,semisal rengginang
Dia juga mengatakan "biasanya sehari mengangkut 20 kali,Sekarang 2-3kali saja Alhamdulillah.Tutup total salesnya,nggak ada yang di bawa"
Bingkisan Lebaran Keluarga para Buruh gendong
terkumpul dari target Rp 100.000.000