
Bantu Penggali Kubur Abah Ahang dan Kang Beni
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Ada dua sosok yang selalu hadir di setiap proses pemakaman. Mereka adalah Abah Ahang, seorang penggali kubur berusia 70 tahun, dan Kang Beni, yang usianya jauh lebih muda, sekitar 40 tahun.
Meskipun pekerjaan mereka sering kali diabaikan dan diremehkan, mereka adalah pahlawan di balik layar yang tak pernah meminta pujian.
Abah Ahang, meski sudah berusia senja, tetap menjalani tugasnya dengan penuh semangat. Walaupun kini kondisinya tak sebaik dulu, akibat struk ringan yang membuatnya harus menggunakan tongkat, Abah Ahang tetap bersemangat dan tak pernah mengeluh. Dengan tongkat di tangan, ia masih menggali kubur dengan tekun, menyelesaikan setiap tugas dengan hati yang ikhlas.
"Abah mah ga pernah narif biaya, cep di kasih alhamdulilah, engga juga gapapa" ujar Abah Ahang dengan senyum ramah.
Baginya, uang bukanlah tujuan utama. Dia merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh tuhan dan masyarakat, karena dia tahu bahwa pekerjaan ini bukanlah soal imbalan materi, melainkan soal amal dan tanggung jawab.
Setiap hari, meski tubuhnya sudah tidak sekuat dulu, Abah Ahang tetap melakukan pekerjaannya dengan penuh dedikasi. Ia tak pernah meminta banyak, hanya mengandalkan keikhlasan dan doa.
Kang Beni, yang lebih muda, sering membantu Abah Ahang, meski dirinya juga menghadapi tantangan serupa. "Penghasilan kita memang tidak menentu, Kang," kata Kang Beni,
"Kadang ada yang memberi lebih, kadang juga tidak ada sama sekali." Meskipun begitu, ia tak pernah mengeluh. "Kami tidak menuntut bayaran tinggi, yang penting kami bisa membantu," tambahnya.
Kang Beni, meskipun lebih muda, juga memiliki pandangan yang sama. Setiap kali dia menggali tanah, membersihkan kubur, dan menyiapkan tempat peristirahatan terakhir bagi orang yang telah meninggal, dia merasa dirinya melakukan sesuatu yang mulia.
"Mungkin orang-orang ga sadar, tapi kita yang merasakan langsung betapa pentingnya pekerjaan ini" kata Kang Beni.
Namun, meski Abah Ahang dan Kang Beni menjalankan tugas yang sangat penting, sering kali orang-orang hanya melihat pekerjaan mereka sebagai hal yang sepele. Mereka dianggap hanya sekadar pekerja kasar, tanpa melihat adanya resiko besar yang harus mereka hadapi.
“Saya kalo lagi gali ga berani sendirian karena takutnya tanahnya bisa longsor kebawah” Ungkap kang beni
Di bawah terik matahari atau hujan deras, Abah Ahang dan Kang Beni bekerja dengan sepenuh hati. Tidak jarang mereka harus menggali kubur dalam keadaan tanah yang keras, atau menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu.
“Waktu itu abah juga pernah terpeleset pas hujan deras cep” Ujar Abah Ahang
Karena mata abah udah rabun jadi suka ga keliatan apalagi pada saat hujan deras
“Kalau ada rezekinya abah pengen banget beli kaca mata cep” Ujar Abah Ahang
Terkadang mereka digaji dengan nominal yang tidak menentu, dan sering kali tak ada yang memberikan bayaran sama sekali. Namun, mereka tak pernah mengeluh. Setiap pekerjaan mereka dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Abah Ahang dan Kang Beni adalah contoh nyata dedikasi tanpa pamrih. Mereka menggali kubur bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah pergi. Meski sering diremehkan dan penghasilannya tidak menentu, mereka terus bekerja dengan penuh ikhlas.
Sahabat kebaikan sekarang, saatnya kita memberikan penghargaan lebih untuk mereka yang sering terlupakan. Ayo, mulai hargai setiap pengabdian, sekecil apapun itu. Apresiasi mereka dengan doa, ucapan terima kasih, atau sekadar perhatian kecil yang dapat membuat mereka merasa dihargai.
Disclaimer: Donasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung Abah Ahang dan Kang Beni dalam menjalani tugas mulia mereka. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu kebutuhan sehari-hari, biaya pengobatan Abah Ahang yang tengah menjalani pemulihan, serta memberikan sedikit kesejahteraan bagi mereka berdua yang penghasilannya tidak menentu. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.


Bantu Penggali Kubur Abah Ahang dan Kang Beni
terkumpul dari target Rp 50.000.000