
2 Ibu Lansia Tunanetra Keliling Puluhan Kilometer Demi Makan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kami keliling turun kejalan untuk menyambung hidup, ketika musim virus corona sudah mulai aman, karena yang membutuhkan jasa pijat sudah langka, maka seperti inilah pak profesi kami sekarang hanya bisa ngamen keliling jalan." -Ungkap Mak Haryati
Tak mudah menjalani hari tua, apalagi dengan kondisi matanya tidak bisa melihat ditambah umurnya yang sudah semakin tua. Jalan saja tidak senormal orang lain. Namun, diluar sana banyak sekali sosok lansia hebat dengan segala keterbatasan nya tanpa menyerah dan berkeluh kesah bekerja keras untuk menyambung hidupnya.
Salah satunya seperti kisah ibu dua lansia ini yaitu, Mak Haryati (60 tahun) beliau masih bisa melihat dengan satu mata itu juga tidak begitu jelas dan Mak Ocah (57 tahun) beliau total tidak bisa melihat sama sekali. Namun mereka masih harus berjuang di masa tuanya dengan segala keterbatasan fisiknya, itu semua demi bisa makan, apalagi Mak Ocah yang suaminya tunanetra juga, beliau kini tidak bisa beraktivitas karena penyakitnya yang sering kambuh.
Nyanyian merdu Mak Haryati di iringi musik yang dipegangi Mak Ocah yang disitu ada bacaan yang sengaja Mak Haryati tempel, dengan harapan ada orang yang membutuhkan jasa pijatnya.
"Dulu saya sendirian pak cari untuk makan di jalan, namun setelahnya suami Bu ocah sakit barulah saya sampai sekarang ini bareng berdua, karena dia tidak bisa pergi sendirian karena belum begitu paham dunia jalanan" -ungkap Mak Haryati
Penghasilan yang mereka dapat tidak seberapa dan itu juga di bagi dua, sekitar 20-30rb yang ia dapati perharinya..
Sewaktu belum datangnya wabah penyakit covid19, mereka sebagai tukang pijat, dan cukup lumayan penghasilan dari jasa pijatnya, namun takdir mengatakan lain, semua kalangan terdampak imbasnya dari wabah penyakit tersebut, termasuk para tunanetra seperti mereka berdua, bahkan masih banyak di luaran sana yang bernasib sama yang harus kehilangan pekerjaan.
Keadaan mereka lah yang membuatnya harus terus berjuang untuk bertahan hidup. "Sebenarnya keliling sambil nyanyi itu, bukan tujuan saya untuk jadi pengamen pak, makanya di box ini saya tulis nomor telpon jasa pijat" -Ucap Bu Haryati
Kini dua ibu lansia tunanetra ini dengan penuh sabar dan tidak banyak mengeluh terus berupaya untuk mengiklankan jasa pijatnya sambil membawa alat box musik Dengan harapan ada orang yang membutuhkan jasa pijatnya.
Sahabat kebaikan, melalui tangan-tangan dermawan dan do'a terbaik darimu lah Allah kirimkan pertolongan untuk kedua lansia tunanetra. Semoga kamulah yang Allah kirim untuk membantu mereka dan para lansia lainnya.
"Disclaimer: Dana yang terkumpul akan di gunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Mak Ocah dan Mak Haryati, selain itu, akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan yayasan global sedekah movement."

2 Ibu Lansia Tunanetra Keliling Puluhan Kilometer Demi Makan
terkumpul dari target Rp 100.000.000