
Perjuangan Seorang Kakak Agar Adiknya Tidak Putus Sekolah
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Disebuah gubuk kumuh, mang Ujang (52 tahun) menghidupi adik-adiknya setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.
"Alhamdulillah pak, adik saya yang satu sekarang sudah berkeluarga dan dibawa suaminya, tinggal satu lagi dia sedang belajar di pesantren." -Ucap mang Ujang
Mang Ujang adalah sosok kakak yang penuh tanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup adik-adiknya, sejak usia remaja pak Ujang dan kedua adiknya sudah tidak memiliki orang tua.
Dari sejak umur 15 tahun, mang Ujang sudah ikut berjuang bantu bapak nya dalam mengais rezeki, Qodarulloh bapak nya meninggalkan mang Ujang untuk selama-lamanya.
Dari situlah mang Ujang berusaha keras untuk merawat dan membiayai adik-adiknya agar tidak putus sekolah, namun karena persaingan ekonomi yang semakin berat, membuat mang Ujang hanya mampu menyekolahkan adik-adiknya sampai SLTP.
Rasa syukur atas apa yg di berikan oleh Allah untuk dirinya dalam berjuang menghidupi adik-adiknya, tak pernah berhenti ia terus mendekatkan diri kepada Rabb nya dengan menunaikan perintahnya.
Kini umur mang Ujang sudah masuk kepala lima ia masih tetap membujang karena sibuk mengurus adik-adiknya.
dan tetap harus berjuang demi biaya kebutuhan hidup adiknya di pesantren. Setiap bulannya ia harus mengumpulkan uang minimal 500rb/bulan nya.
Pendapatan mang Ujang dari hasil buruhnya paling besar 30rb, namun itu juga tidak setiap hari ada orang yg menyuruhnya, sebagai selingan nya ia rajin memungut botol-botol bekas, dari pendapatannya ia sisihkan sebagian untuk biaya sang adik, tak jarang ia harus menahan lapar bahkan sampai dua hari ia tak makan hanya karena lebih mementingkan adiknya ketimbang dirinya sendiri.
Keinginan adiknya yang mau belajar agama di salah satu pesantren membuat diri mang Ujang bahagia dalam ketidak mampuannya dalam hal biaya, namun ia yakin rezeki itu sudah ada yang mengatur apalagi ada dalam Fillah
"Saya hanya memohon kepada Allah supaya saya diberikan kuat dan sehat, karena sering makan nasi basi". -Ucap mang Ujang
Dari ribuan harapan yang di inginkannya, ia ingin memiliki modal untuk jadi pengepul, karena kalau hanya mengandalkan modal dengkul tidak bisa di andalkan.
Sahabat, maukah kamu bagian dari hamba-hamba Allah yang ikut membantu untuk mewujudkan impian mang Ujang yang ingin memiliki usaha sendiri? Yuk, kita sisihkan sebagian rezeki yang kita punya saat ini.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan di gunakan untuk modal usaha mang Ujang dan segala kebutuhan lainnya. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan yayasan global sedekah movement.


Perjuangan Seorang Kakak Agar Adiknya Tidak Putus Sekolah
terkumpul dari target Rp 100.000.000