
Mak Enih Penyandang Disabilitas Yang Tak Henti Berjuang
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Meskipun kondisi fisik saya begini, saya tidak ingin merepotkan keluarga. Alhamdulillah saya bisa jualan, hasilnya saya pakai untuk makan,” - ujar Mak Enih (62).
Manusia terlahir dengan kelebihan dan kekurangan, seperti Mak Enih, ia lahir tanpa sepasang kaki sempurna. Tapi karena keterbatasannya ia rela banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya.
Suami Mak sudah lama meninggal dan mereka tidak dikaruniai anak, kakak nya juga sudah meninggal. Jadi Mak hidup sebatang kara di gubuk reyot, sempit dan kumuh yang Mak sebut sebagai rumah.
Setiap tetesan air mata dan keringat jadi saksi perjuangan Mak yang tak henti mencari uang demi sesuap nasi. Sejak pagi Mak sudah bangun untuk menyiapkan gorengan yang akan ia jual, kemudian mak keliling menjajakan gorengan dan pulang petang.
Karena banyak yang jual gorengan lain, dagangan Mak sering gak laku, kalau laku paling Mak hanya bawa 10 ribu. Padahal untuk modal jualan Mak dapat pinjam dari orang lain.
Jadi hasil yang Mak dapat dipakai untuk bayar hutang nya dan begitu seterusnya. Mak tidak pernah ngambil untung banyak, asalkan bisa makan Mak sudah bersyukur.
Yang paling menyayat hati, kaki dan tangan mak sering terluka karena harus jalan jauh dan mengesot. Tak jarang hampir setiap malam Mak harus merasakan sakit di kakinya.
Mak juga cerita, beberapa kali barang dagangannya jatuh dan tidak bisa dijual lagi. Karena jalan yang Mak lewati terjal, apalagi Mak kan ngesot dan kesulitan untuk lewat jalan yang menanjak.
"Tiap malam kaki Mak terasa sakit, Mak hanya bisa beli obat warung untuk meredakan sakitnya" – lanjutnya.
Kondisi fisik Mak tidak sempurna dan berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya, tapi ia masih semangat mencari nafkah. Selain keliling Mak juga menerima pesanan buat cemilan dirumah, jadi bisa sambil istirahat.
Mak Enih adalah bukti jika keterbatasan bukan halangan untuk tidak berjuang mencari nafkah. Dengan kondisi yang beliau alami, ia tetap tabah dan sabar menjalani hidup, mak juga tidak lupa untuk bersyukur.
"Beribadah dan berdoa merupakan salah satu bentuk syukur dan nikmat atas apa yang telah Allah berikan kepada Mak selama ini.” – lanjutnya.
Sahabat Kebaikan, mungkin kamulah jalan rezeki untuk Mak Enih agar bisa hidup layak di masa tuanya. Mak tak perlu lagi jualan keliling dan menyeret tubuhnya.
Maukah sahabat semua bantu wujudkan harapan Mak Enih?
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Mak Enih. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.

Mak Enih Penyandang Disabilitas Yang Tak Henti Berjuang
terkumpul dari target Rp 100.000.000