2 Minggu Belum Laku Jual Lemari Jalan Kaki Pikul Dagang
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Tiap hari Abah keliling jualan lemari dari pagi sampai sore, kadang juga sampe malam. Ini udah hampir 2 minggu keliling lemari belum laku-laku" Ujar Abah Edi
Berdiri ditepi jalan, disampingnya terdapat lemari kayu dan tertempel sebuah kertas tertuliskan "Jual Lemari Murah", saat kami hampiri dan bertanya pada beliau dan Abah menjawab "Abah ingin jual murah lemari, Abah udah gak kuat, kaki dan pundak Abah udah sakit. Abah jual modalnya aja. Abah mau pulang naik angkot" Ujar Abah sambil menahan sakit dipundaknya
Abah bercerita, ia sudah berkeliling dan menawarkan harga murah. Namun masih aja lemarinya belum laku.
Abah Edi yang kini berusia 82 tahun, meskipun tubuhnya sudah renta, ditambah mata kirinya sudah terbatas penglihatannya. Namun ia tak gentar berhadapan dengan teriknya matahari dan terjalnya jalanan. Semua itu dilakukannya agar barang dagangannya laku terjual.
Raut wajahnya tampak kelelahan memikul lemari kayu yang tampak berat tersebut. Bayangkan lemari yang dipikulnya kurang lebih 20kg. Abah lakukan demi hidupi dirinya dan sang istri di rumah.
"Di jalanan, cuma kebayang wajah istri. Kasian udah 2 minggu ini Abah belum ada hasil. Walau Abah gak bisa bahagiain istri, yang penting Abah cuma ingin ngasih harapan, kalau dia bisa makan” Ungkap Abah Edi
Setiap hari Abah harus berjalan puluhan kilometer hanya untuk menjajakan dagangannya dengan menyusuri jalan raya, gang ke gang dan perkampungan. Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak 6 tahun yang lalu dan masih bertahan sampai sekarang meski usianya sudah senja.
Penghasilan Abah tak sebanding dengan pengorbanan dan rasa lelahnya. Lemari yang dipikulnya belum tentu laku dihari itu. Terkadang Abah harus berjuang berhari hari bahkan berminggu-minggu agar mendapatkan penghasilan. Jika lemari terjual, ia hanya mendapatkan keuntungan 100-150ribu.
Bikin menyayat hati, karena sering kelelahan dan sering pusing, Abah sering terjatuh dan lemari yang di pikulnya juga ikut jatuh.
Abah juga pernah punya pengalaman pahit, ketika sedang berjalan memikul lemarinya, beliau terserempet mobil sampai lemarinya terlempar dan hancur. Mobil tersebut melarikan diri, Ia hanya pasrah dan terpaksa mengganti kerugian sendirian. Karena lemari yang di jualnya milik orang lain.
"Kalau lagi capek jalan kaki, kadang Abah berdiri dipinggir jalan berjam jam menunggu orang yang beli lemari. Kadang kalau sambil duduk Abah suka ketiduran di tepi jalan" Ucap Abah Edi
Disela kesibukannya mencari nafkah, Abah Edi tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu. Ketika waktunya sholat beliau mencari Masjid terdekat untuk melaksanakan ibadah.
Abah Edi selalu sabar dan tabah menghadapi setiap rintangan yang datang, karena ia yakin bahwa Allah selalu ada untuknya kapanpun dan dimanapun. Ia juga selalu yakin bahwa Allah telah mengatur rezeki nya hingga saat ini.
"Abah mah selalu yakin, kalau ada yang jual pasti ada yang beli. Yang penting kita harus terus ikhtiar" Tambahnya sambil tersenyum
Anak-anak Abah sudah berkeluarga dan mencari penghidupan untuk keluarganya masing masing. Abah tak ingin merepotkan mereka yang sudah memiliki kewajiban mencari nafkah.
Abah Edi tinggal bersama sang istri di rumah yang sangat tidak layak huni, jika hujan sering bocor, dirumahnya pun tidak mempunyai listrik dan WC.
"Di kampung hanya Abah aja yang gak punya listrik dan WC. Semuanya, WC dan listrik Abah menumpang ke orang lain. Abah buat WC di depan rumah tapi gak layak, kasian Emak." Ujar Anah Edi
Dari lubuk hati Abah yang terdalam, banyak harapan yang ia miliki, jika memiliki rezeki Abah ingin sekali mempunyai usaha kecil-kecilan dirumahnya agar ia tak berkeliling lagi berjualan lemari.
Sahabat Kebaikan, Abah Edi diujung usianya ini memang tidak pernah mengeluh namun beban yang ia pikul sangatlah berat. Apalagi tubuhnya terus dimakan usia. Sampai kapan ia harus berjuang di jalanan?
Yuk berikan semangat dan ukir senyum di bibirnya dengan bersedekah. Sekecil apa pun rezeki yang sahabat sisihkan akan berarti besar bagi Abah Edi.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Abah Edi. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.
2 Minggu Belum Laku Jual Lemari Jalan Kaki Pikul Dagang
terkumpul dari target Rp 50.000.000