Bedah Masjid Seng di Pedalaman Maluku
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Kita semua sepakat, bahwa ibadah harus nyaman, aman dan tenang. Tapi inilah cerita masyarakat Kabupaten Seram Timur, Maluku, dengan masjid mereka yang terbuat dari potongan-potongan seng.
Masjid seng Ar-Risalah ini sejak awal tak layak disebut masjid. Warga dengan terpaksa mengumpulkan seng bekas dan menempelkannya satu-satu, membentuk sebuah rumah. Yang menandakannya sebagai masjid hanya bentuk kubah kecil yang ditempelkan di pintu masjid.
Atapnya bolong-bolong, bocor dan berisik ketika hujan besar. Seng yang tak menempel sempurna menganga tertiup angin. “Kalo musim ujang, torang tara bisa solat di masjid ini. Barang bocor deng banjir. Torang tako angin basar kase tarbang seng deng dinding-dinding masjid. Torang tako masjid talapas (terlepas) kong jato (menimpa) akang torang.” Ujar Abe, jamaah masjid Ar Risalah.
Selain bangunannya yang ringkih, masjid ini juga gelap sekali ketika malam. “Dari zaman Indonesia merdeka, belum ada pernah listrik mengalir di kampung kami. Apalagi di masjid ini untuk menerangi shalat-shalat kami”. Anak-anak yang ingin mengaji jadi kesusahan.
Ah, mungkin tak terbayang karena masjid-masjidmu nyaman sekali.
Masyarakat yang mayoritas petani dan nelayan tak mampu merenovasinya. Tapi mungkin kamu bisa.
Wujudkan impian mereka membangun masjid kokoh, dengan cara :
- Klik DONASI SEKARANG
- Isi dengan nominal terbaikmu
- Pilih metode pembayaran
- Share kisah ini ke orang-orang terdekatmu
Terimakasih atas empatimu, Sahabat!
Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk bantuan pembangunan Masjid Seng di Maluku dan Masjid lainnya yang berada di Nusantara.
Bedah Masjid Seng di Pedalaman Maluku
terkumpul dari target Rp 200.000.000