Tidak Punya Biaya, Beasiswa Al Azhar Mesir Harus Tertunda
terkumpul dari target Rp 24.000.000
Hanifah adalah anak pertama dari enam bersaudara, ia tinggal bersama keluarganya di Wirokerten Banguntapan Bantul. Hanifah seorang siswi yang cerdas, di bulan Desember 2016 Hanifah menyelesaikan ujian tahfidz dan meraih predikat Jayyidun Murtafi’un (Baik Sekali).
Selain sekolah umum Hanifah juga menuntut ilmu di sekolah agama, dan tahun ini ia lulus dari MA Muhammadiyah Blabak dan PonPes Bina Madani. Yang paling membanggakan adalah Hanifah juga lolos seleksi beasiswa di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Pada tahun ini ada 9 ribu calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Al Azhar dan hanya 1600 saja yang lolos seleksi. Pemerintah Mesir memang menggratiskan biaya kuliah di Al Azhar, hanya untuk biaya hidup sehari-hari dan asrama tidak ditanggung pemerintah.
Tentu memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan bapak Dahono ayah Hanifah hanya bekerja sebagai penjaga toko. Dan merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk biaya uang saku dan memberangkatkan Hanifah.
Karena selain Hanifah, bapak Dahono juga harus mencukupi kebutuhan hidup serta biaya sekolah ke lima adiknya Hanifah. Padahal bagi Hanifah mendapatkan kesempatan kuliah di Al Azhar merupakan batu pijakannya dalam meraih cita-citanya
Dengan predikat hafidzah yang akan diraihnya nanti, Hanifah ingin menerangi umat dengan ilmunya. Kedisiplinan menghafal dan murajaah setiap hari sebelum shubuh dan malam hari selama bertahun-tahun berbuah manis.
Semoga melalui uluran tangan amal baik para sahabat donatur bisa membantu mengantarkan Hanifah menjemput cita-citanya. Sahabat, mari ulurkan tangan melalui Sharing Happiness bantu Hanifah wujudkan cita-citanya.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia Bersama Sharing Happiness!!!
Tidak Punya Biaya, Beasiswa Al Azhar Mesir Harus Tertunda
terkumpul dari target Rp 24.000.000