
Sesuap Nasi Untuk Keluarga Tunanetra
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kalau ada yang kasih saya makan, saya balas budi dengan memijat ~ungkap Abah Ade
.
Hidup sebatangkara diusia senja tanpa anak dan istri, Abah Ade (60 tahun) sering merasa kesepian. Belum lagi Abah tidak memiliki indra penglihatan sejak lahir, maka hari-hari tuanya pun semakin terasa gelap dan dingin.
.
Hingga kini Abah Ade dikenal sebagai tukang pijat. Meskipun saat ini jarang ada pelanggan yang menggunakan jasanya.
.
Jika Abah sakit atau tak ada pelanggan yang datang, maka abah pun memilih untuk berpuasa sambil merintih menahan rasa sakit diperutnya yang belum terisi digubuk tuanya.
.
Adakalanya jika ada orang yang memberinya makanan, maka ia pun balas budi dengan memijat sebagai wujud terima kasih.
***
Lain halnya dengan Abah Ahmad (86) dan Mak Acah (60) pasangan tunanetra dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
.
Sejak lahir mak tak bisa melihat, begitu pun Abah. Untuk bertahan hidup mereka berprofesi sebagai tukang pijat. Tapi sejak covid-19 datang, mak Acah dan Abah Ahmad harus rela kehilangan pelanggan yang menggunakan jasa mereka sampai saat ini.
Abah Ahmad dan Mak Acah kini hanya bisa menangis dengan menahan perutnya yang belum terisi dirumah kontrakannya. Ditambah lagi beban harus membayar rumah kontrakan yang saat ini ditempatinya dalam setiap bulan.
"Jika Abah dan Mak diusir Abah nggak tau harus tinggal dimana lagi. Jangankan untuk membayar rumah kontrakan, untuk makan pun nggak punya." ~ungkap Abah Ahmad dengan air mata yang terus membanjiri pipinya
****
Berbeda dengan Abah Sukarjo seorang lansia tunanetra berusia 78 tahun yang tinggal sebatangkara disebuah gubuk tuanya.
Sejak istrinya meninggal dunia, hari-harinya hanya bisa berdiam diri dirumah sambil menunggu ada tetangganya yang mau memberi sedikit makanan untuk mengganjal perutnya dihari itu. Namun jika tak ada makanan, Abah pun memutuskan untuk menahan lapar dan meniatkannya sebagai ibadah puasa.
Sahabat kebaikan, perjuangan Abah Ade, Abah Ahmad, Mak Acah, dan Abah Sukarjo ini sangat menggugah hati kita. Diusia senjanya Mereka masih tetap bertahan dengan kondisi fisik yang kurang sempurna. Untuk itu, maukah sahabat memberikan sedekah untuk mendukung perjuangan mereka?
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Abah Ade, Abah Ahmad, Mak Acah, dan Abah Sukarjo. Selain itu akan digunakan untuk para tunanetra dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan global sedekah movement
Sesuap Nasi Untuk Keluarga Tunanetra
terkumpul dari target Rp 100.000.000