
Bantu Perjuangan Sepasang Tunarungu dan Tunawicara
terkumpul dari target Rp 90.000.000
Cia Cin Kin (65 tahun), lansia tuna rungu dan tuna wicara mengalami kecelakaan yang membuat tulang kakinya patah. mendengar kabar tersebut istrinya hanya bisa teriakan histeris dalam hati karena sang istri kondisinya sama sebagai penyandang disabilitas.
Hanya ada raut kesedihan yang tergambar dari sepasang penyandang disabilitas ini. Rumahnya sangat sederhana hanya dengan lebar tidak sampai 4 meter, melihat hal tersebut seolah istrinya berkata “koh cepat sembuh ya, uang memang susah dicari tapi kalo gini sedih liat kokoh kesakitan”
Koh Cia Cin Kin seorang penyandang disabilitas sejak lahir yang sehari-hari menawarkan service jahit dengan cara berkeliling. Karena kondisi dan latar belakang keluarganya yang serba pas-pasan ia tidak memiliki banyak kesempatan untuk mendapat pendidikan yang layak sehingga ia harus hidup dalam kondisi sulit sebagai tuna aksara mencari penghasilan dengan satu-satunya keahlian belajar dari saudaranya.
Ditengah kondisi sulit karena penghasilannya yang mulai 10rb dari upah vermak jahit dan istri yang bekerja disebuah konveksi dengan upah harian 30rb, kini ia harus terbating karena kejadian nahasnya.
koh Cia Cin Kin tertabrak saat menyeberang jalan karena tak sadar adanya kendaan yang melaju karena faktor kelelahan dan tidak bisa mendengar suara klakson.
“ada 1 impian Koko dari lama, yang ini begini (menunjukan mesin jahit lamanya kemudian jempol terbalik), pingin ganti berati. yang ini lama kerjanya dan hasilnya suka loncat-loncat” cerita Cia Cin Liang, sang adik yang kini ikut menjaga Cia Cin Kin selama sakit. Koh Cia Cin Kin dan sang istri belum dikaruniai anak walau sudah bertahun-tahun menikah.
Sahabat Berbagi, mari bantu Koh Cia Cin Kin agar bisa membeli mesin jahit baru untuk berobat dan menjalani hidup dengan layak. Sekecil apa pun yang diberikan sangat berarti untuk Koh Cia Cin Kin dan istrinya.

Bantu Perjuangan Sepasang Tunarungu dan Tunawicara
terkumpul dari target Rp 90.000.000