Tak tega melihat Ibunya yang sakit,terbaring lemah tak berdaya di tempat tidur,karena stroke yang di deritanya. Asep kini harus membantu semua kebutuhan ibunya  walau kondisi Asep disabilitas penuh dengan keterbatasan.

Setiap hari,setiap pagi Asep mengurus kebutuhan ibu,mulai dari menyeka,memberi makan hingga mengganti popok sang ibu.

Kondisi Asep yang seperti ini tidak menghalangi semangat untuk terus memberikan yang terbaik untuk ibunya. 

Sehari hari Asep bekerja sebagai penjual kopi,ia mangkal di sebuah pos ronda untuk menjual kopi dan snack,tidak lain tidak bukan,ia menjual kopi ini untuk memenuhi kebutuhan sehari hari nya,selain untuk berobat sang ibu. Tidak banyak yang di dapat oleh Asep setiap harinya,namun itu bisa cukup untuk membeli beras 1 liter yang akan asep bawa pulang.

"Saya jualan kopi untuk membantu kebutuhan emak,saya juga ingin membawa emak berobat tapi belum ada uang."- Asep dengan bicara tertatih

Teman Baik,walaupun kondisi asep Disabilitas penuh dengan keterbatasan,tapi tidak menyurutkan semangat dia untuk mencari nafkah demi membantu sang ibu.